"Investasi belum ada yang mundur. Tapi eksekusinya agak mundur. Investasi overall saya kira oke, hanya memang eksekusinya agak slowdown (lambat)," kata Luhut dalam telekonferensi yang dikutip detikcom dari akun Instagram @kemenkomarves, Senin (16/3/2020).
Investasi dari China misalnya, dia mengaku ada investasi sebesar US$ 11 miliar yang terhambat karena virus corona. Luhut sendiri tak menjelaskan investasi tersebut masuk di sektor atau proyek apa.
Baca juga: Luhut Pastikan RI Tak Perlu Lockdown |
Yang jelas pemerintah sedang mengejar keterlambatan investasi tersebut. Kini investasi sudah masuk sebagian, dan akan bertambah bulan depan.
"Di beberapa tempat sudah mulai mengejar itu misalnya investasi dari Tiongkok yang tadinya terhenti karena corona virus sudah mulai masuk satu shift, bulan depan tiga shift. Itu ada invest US$ 11 miliar mulai dilakukan," kata Luhut.
Luhut menambahkan investasi hasil kerja sama antara Uni Emirat Arab (UEA) dan Australia juga tetap berjalan tanpa ada pembatalan meski virus corona sudah mewabah di Indonesia.
"Abu Dhabi (UEA) tetap jalan, nggak ada masalah. Mengenai Australia, Andrew Forrest, juga untuk tadi hydropower juga sekarang jalan," tutur Luhut.
(hns/hns)