PT Timah Tbk mendapat dampak dari sebaran virus corona. Virus corona membuat harga timah di awal tahun menurun karena pemberhentian sementara produksi barang-barang elektronik dan lainnya.
Direktur Utama Timah, Riza Pahlevi mengatakan, pihaknya masih menunggu perkembangan pasar untuk mengakselerasi penjualan terutama pasar ekspor. Oleh karena itu, sementara ini Timah menurunkan produksi dan menahan penjualan hingga harga dinilai menguntungkan perusahaan.
"Pasar timah masih dominan ekspor, di tengah kondisi virus corona saat ini banyak perusahaan menghentikan produksi dan ini berdampak pada pengurangan permintaan dan harga terus terkoreksi," kata Riza dalam keterangannya, Rabu (18/3/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Riza menyebutkan, penurunan produksi mencapai 20-30% dari target bulanan yang telah ditetapkan perusahaan.
"Sekitar 20-30 persen produksi yang kita kurangi dari target bulanan," ujarnya.
Menahan ekspor dan mengurangi produksi dinilai menjadi langkah sementara yang dilakukan perusahaan sambil melihat perkembangan permintaan pasar. Pihaknya, juga belum dapat memprediksikan kapan permintaan akan membaik di tengah situasi global yang sedang tak menentu saat ini.
"Informasi memang industri dunia khususnya berproduksi di China sudah mulai berjalan namun dilakukan secara bertahap, kita masih menunggu dulu. Sehingga kita menahan ekspor dan mengurangi produksi," katanya.
Kendati demikian, pihaknya akan tetap berupaya untuk meningkatkan cadangan timah. Pasalnya, timah masih menjadi komoditi yang dibutuhkan dan belum ada substitusi untuk pembuatan peralatan berteknologi tinggi.
"Kita masih menunggu, ada memang hal-hal yang di luar prediksi kita seperti virus corona. Ini tidak hanya terjadi pada industri pertambangan tapi hampir semuanya saya rasa," katanya.
(acd/eds)