Pandemi Corona berdampak tersendatnya investasi di Sragen, Jawa Tengah. Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Sragen mencatat, setidaknya tiga investor dari luar negeri terpaksa menunda proses perizinan akibat mewabahnya virus Corona.
"Kemarin ada tiga investor yang kemarin sudah sounding ke kita, lihat-lihat lahan dan sebagainya. Ini sementara berhenti, belum ada kabarnya lagi," ujar Kepala DPMPTSP, Tugiyono, ditemui detikcom di ruang kerjanya, Rabu (18/3/2020).
Ketiga investor tersebut, lanjutnya, dua di antaranya berasal dari Korea, sementara satu lagi dari China. Tugiyono menyebut ketiga investor tersebut berencana mendirikan pabrik tekstil dan sepatu di wilayah Sragen.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kemarin sudah sempat meninjau lahan di daerah Sambungmacan, Sumberlawang dan Kalijambe. Ketiganya membutuhkan lahan kisaran delapan sampai sepuluh hektare," imbuhnya.
Tugiyono melanjutkan, kontak terakhir dengan ketiga investor tersebut terjadi awal Februari lalu. Namun sejak wabah Corona merebak di Wuhan, belum ada kabar lebih lanjut dari ketiganya. Menurut Tugiyono, potensi keuntungan dari investasi ketiga perusahaan tersebut cukup tinggi, mengingat ketiganya membutuhkan puluhan ribu tenaga kerja.
"Ketiganya berencana mengalihkan pabriknya dari Jawa Barat ke sini (Sragen). Tentu saja potensinya besar. Ya diharapkan setelah wabah Corona mereda prosesnya bisa dilanjut lagi," kata Tugiyono.
Sementara, sejak Corona dinyatakan pandemi oleh pemerintah, DPMPTSP juga mulai memberdayakan perizinan via online. Warga yang hendak mengurus perizinan diharapkan menggunakan fasilitas ini dan mulai mengurus izin dari rumah.
"Untuk pelayanan tetap optimal seperti biasa. Hanya kita tetap mengimbau warga masyarakat untuk cari perizinan online sajalah. Kita juga membuka konsultasi baik via telepon maupun WhatsApp," pungkasnya.
Baca juga: RI Dapat Peringkat Layak Investasi dari R&I |
(fdl/fdl)