"Pada titik ini, resesi virus corona tidak dapat dihindari. Tetapi respons kebijakan dapat menentukan seberapa dalam resesi itu, berapa lama berlangsung, dan seberapa cepat ekonomi dapat bangkit kembali," kata Direktur Riset EPI, Josh Bivens, dilasir dari CNN Business.
Bivens menambahkan, resesi virus corona lebih banyak menyebabkan kehilangan pekerjaan pada pekerja yang memiliki upah rendah, produktivitas rendah, dan jam kerja rendah, khususnya di industri jasa.
Baca juga: Kartu Pra Kerja Jokowi Dirilis Besok |
Selain itu, Bivens juga mengungkapkan, bahwa pekerja di sektor industri jasa ini cenderung memiliki tabungan yang sangat sedikit untuk menghadapi penurunan ekonomi sekarang.
"Mengingat bahwa pekerja di sektor-sektor ini cenderung memiliki tabungan yang sangat sedikit untuk mengatasi penurunan ekonomi, efek riak dari kehilangan pekerjaan putaran pertama cenderung jauh lebih besar," jelas Bivens
Respons kebijakan dengan stimulus fiskal yang cukup dapat membantu mengurangi jumlah pekerjaan yang hilang. Namun, stimulus sedang tidak cukup.
Baca juga: Soal Kartu Pra Kerja, Luhut: Dampaknya Bagus |
Bivens mengatakan AS masih bisa membiarkan tiga juta pekerjaan hilang.
(dna/dna)