Jakarta -
Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memutuskan agar Wisma Atlet Kemayoran bisa dipakai untuk menampung pasien Covid-19. Saat ini fasilitas peninggalan Asian Games itu tengah disiapkan menjadi rumah sakit darurat untuk penanganan virus corona.
Dirjen Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR Khalawi Abdul Hamid menjelaskan, pihaknya sudah melakukan persiapan sejak Rabu untuk menata Wisma Atlet agar bisa dijadikan tempat isolasi pasien corona.
"Jadi Senin (23/3/2020) sudah bisa dioperasikan. Insyaallah Senin," kata Dirjen Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR Khalawi Abdul Hamid kepada detikcom, Kamis (19/3/2020).
Mengingat waktunya yang terbatas, persiapan dilakukan secara keroyokan oleh lima BUMN konstruksi, yaitu Wijaya Karya, Waskita Karya, PTPP, Brantas Abipraya, dan Adhi Karya.
"Kerja fisik dijalankan oleh BUMN, dikoordinatori oleh Wijaya Karya, Waskita, PP, Brantas, dan Adhi Karya untuk menyiapkan rumah sakit darurat ini," jelas Khalawi.
Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga juga menyampaikan hal serupa. Tapi menurutnya pengoperasian Wisma Atlet dilakukan secara bertahap.
"Ya minggu depan lah, siap beroperasi. Tapi tahap pertama 1.000 kamar dulu," kata Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga dalam teleconference, Kamis (19/3/2020).
Apa saja fasilitasnya?
Ada 4 tower yang akan digunakan sebagai RS darurat, yaitu tower 1, 3, 6 dan 7 yang berada di Blok D10. Tower 6 setinggi 24 lantai akan digunakan sebagai ruang rawat inap pasien berkapasitas 650 unit dan dapat menampung 1.750 orang. Asumsinya 1 kamar diisi 3 pasien.
Tower 7, di lantai 1 difungsikan untuk institusi gawat darurat (IGD), lantai 2 untuk intensive care unit (ICU), lantai 3 untuk ruang pemulihan, lalu lantai 4-24 untuk ruang rawat inap pasien. Kapasitasnya 886 unit dan dapat menampung 2.458 pasien.
"Tower 7 untuk kapasitas 2.458 pasien. Tower 6 untuk 1.750 orang," kata Dirjen Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR Khalawi Abdul Hamid.
Sementara tower 1 yang terdiri dari 650 unit ruangan berdaya tampung 1.750 orang digunakan untuk dokter dan paramedis. Berikutnya tower 3 dengan kapasitas yang sama difungsikan sebagai Posko Gugus Tugas Penanganan Covid-19.
"Kemudian untuk dapur umumnya itu di garasi seperti yang waktu Asian Games, itu kita pakai lagi," jelasnya.
Saat ini, timnya pun berkantor di Wisma Atlet untuk melaksanakan pekerjaan fisik guna mengakomodir fasilitas tersebut sebagai RS darurat corona.
"Nah sekarang ini kami berkantor di Wisma Atlet ya sama tim. Kami di sini untuk Wisma Atlet ini yang tanggung jawab Pak Menteri BUMN, Pak Erick Thohir ya. Kemudian secara nasional di bawah komando Kepala BNPB sebagai Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19," tambahnya.
RS darurat bakal dikelola perusahaan pelat merah di sektor perhotelan.
Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga menjelaskan PT Hotel Indonesia Natour (Persero) akan mengatur manajemen kamar wisma tersebut.
"Pak Menteri (Menteri BUMN Erick Thohir) meminta supaya Hotel Indonesia. Hotel In manajemen kamar dan sebagainya dia yang manajemen, yang mengatur kamar dan sebagainya," katanya dalam teleconference, Kamis (19/3/2020).
BUMN juga akan keroyokan dalam hal pengadaan alat kesehatan di mana 25 BUMN akan dilibatkan. Saat ini, pihaknya tengah menghitung kebutuhan dana untuk pengadaan alat kesehatan itu.
"Untuk pengadaan alat-alat kesehatannya itu dari BUMN yang akan mengadakannya," terangnya.
Saat ini sejumlah perbaikan sedang dilakukan oleh BUMN konstruksi. Itu dilakukan untuk penyesuaian Wisma Atlet agar cocok untuk kebutuhan rumah sakit.
"Ini lagi diperbaiki fisiknya jadi strukturnya disesuaikan rumah sakit, nggak banyak, depan dan sebagainya tapi ada berapa lantai ada isolasi negatif," tambahnya.
Simak Video "Video: Momen Maruarar Sirait dan Mayor Teddy Tinjau Revitalisasi Wisma Atlet"
[Gambas:Video 20detik]