Bos Jasa Kurir Respons Kebijakan Anies soal Corona

Round-Up 5 Berita Terpopuler

Bos Jasa Kurir Respons Kebijakan Anies soal Corona

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Sabtu, 21 Mar 2020 21:00 WIB
Bos Jasa Kurir Respons Kebijakan Anies soal Corona
Foto: Dok. JNE
Jakarta - Berita terpopuler detikFinance Sabtu, (21/3/2020) tentang respons bos perusahaan jasa kurir terhadap aturan setop kegiatan kantor di DKI Jakarta. Kebijakan itu dirilis Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan demi mencegah penularan corona (covid-19) di ibu kota.

Selain itu, berita terpopuler lainnya adalah foto-foto pembangunan rumah sakit khusus penyakit menular di Pulau Galang, Batam. Rumah sakit ini dikebut rampung akhir Maret sehingga bisa langsung digunakan para pasien positif corona.

Nah, pengin tahu lebih rinci? Langsung klik lima berita terpopuler detikFinance pada halaman selanjutnya.
Corona menyebar di Indonesia, kasus terbanyak tercatat di Jakarta. Untuk itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta pengusaha menutup kegiatan perkantoran, dan karyawannya kerja dari rumah.

Bagi perusahaan yang tak bisa menjalankan kebijakan itu, Anies meminta memimalisir jumlah orang yang beraktivitas. Bagaimana dengan perusahaan jasa pengiriman barang?

Perusahaan Jasa pengiriman barang tetap mempekerjakan petugas lapangan yang melayani konsumen, mulai dari customer service, kurir, hingga driver.

"Beberapa bagian kita yang jadi petugas pelayanan lapangan yang bertemu langsung dengan konsumen kami tetap berjalan. Mulai dari CS, kurir, driver, ini tetap berjalan," ujar Ketua DPP Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres, POS dan Logistik Indonesia (Asperindo) Mohamad Feriadi kepada detikcom, Sabtu (21/3/2020).

Baca selengkapnya di sini: Anies Minta Setop Kegiatan Kantor, Ini Respons Bos Jasa Kurir

Pembangunan fasilitas observasi, penampungan/karantina untuk pengendalian infeksi penyakit menular, utamanya COVID-19 (Corona) di Pulau Galang dimulai. Baca selengkapnya di sini: Lagi Dibangun, Ini Lho RS untuk Pasien Corona di Pulau Galang

Sejumlah pegawai bank di Indonesia tercatat positif covid 19 (corona). Namun saat ini mereka sudah berada dalam pemantauan dan perawatan medis.

Manajemen bank menyebut pegawai mereka yang terinfeksi bekerja di bagian back office sehingga tidak berinteraksi langsung dengan nasabah. Sebagai langkah antisipasi, bank telah melakukan penyemprotan desinfektasn hingga penutupan sejumlah kantor cabangnya.

Baca selengkapnya di sini: Satu demi Satu Pegawai Bank Diserang Corona

Usulan melakukan lockdown untuk wilayah Jakarta menjadi perbincangan di tengah mewabahnya virus corona di Indonesia. Namun, dampak melakukan lockdown di Jakarta ternyata cukup besar ke perekonomian nasional.

Peneliti ekonomi Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira memprediksi Indonesia bisa terkena krisis ekonomi apabila Jakarta diisolasi.

"Indonesia bisa krisis karena lockdown di Jakarta," tegas Bhima kala dihubungi detikcom, Minggu (15/3/2020).

Dia menjelaskan sejauh ini 70% pergerakan uang dalam perkonomian nasional berada di Jakarta. Akan sangat beresiko bila aktivitas perekonomian di Jakarta lumpuh karena melakukan lockdown di Jakarta.

"70% uang juga berputar di Jakarta, ada bursa efek, ada bank sentral. Terlalu beresiko kalau kita mengambil langkah lockdown," kata Bhima.

Baca selengkapnya di sini: Sederet Dampak Mengerikan Jika Jakarta Lockdown

Nilai dolar Amerika Serikat (AS) menguat terhadap rupiah akibat kepanikan pasar menghadapi perkembangan virus corona di Indonesia. Akhir pekan ini, dolar AS bertengger di level Rp 16.000, bahkan sempat menyentuh Rp 16.200.

Peneliti INDEF Bhima Yudhistira Adhinegara menjelaskan ada sejumlah sektor yang terdampak dari penguatan dolar AS ini, yaitu sektor yang bahan bakunya impor akan terpukul.

"Yang pertama terasa adalah sektor yang bahan bakunya dari impor tinggi seperti tekstil pakaian jadi dan farmasi," kata Bhima saat dihubungi detikcom, Sabtu (21/3/2020).

Baca di sini selengkapnya: Dolar AS Gebuk Rupiah di Tengah Geger Corona, Ini Dampaknya

Hide Ads