Pengusaha yang menyewa toko-toko di mal mengaku merugi karena sepinya pengunjung mal imbas virus corona. Untuk itu, pengusaha berharap ada bantuan dari pemerintah agar usaha mereka bisa tetap jalan.
Ketua Umum Himpunan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) Budihardjo Iduansjah berharap pemerintah membantu pengusaha di sektor ritel untuk menggaji karyawan. Pasalnya, pengusaha sudah tidak punya pendapatan untuk memberi gaji.
"Sekarang kami hanya bisa minta bantuan ke pemerintah. Kami tidak akan mampu bertahan kalau pemerintah tidak membantu kami segera. Harus ada bantuan pemerintah pusat untuk kami membayar karyawannya saja. Pengusahanya sih nggak papa, karyawannya ini bagaimana," kata Budi kepada detikcom, Minggu (22/3/2020).
Budi cerita, saat ini pendapatan mal terlebih di Jakarta benar-benar mengalami penurunan yang sangat besar. Bahkan toko seperti salon hingga pakaian sudah tidak ada omzet sama sekali per harinya.
Baca juga: Potret Mal di Tengah Wabah Corona |
"Salon rambut tidak ada yang motong tapi tetap buka. Toko baju ada juga yang Rp 80.000 (pendapatan per hari) itu bisa dibilang sudah nggak ada omzet deh. Salon tuh yang paling kasihan," sebutnya.
Pengusaha semakin tertekan dengan kondisi ini mengingat tidak lama lagi akan ada Lebaran di mana pihaknya harus memberikan Tunjangan Hari Raya (THR).
Simak Video "Video: Walkot Bekasi Pastikan Banjir di Mega Mall Bukan Karena Tanggul Jebol"
[Gambas:Video 20detik]