Emirates Mulai Potong Gaji Karyawan

Emirates Mulai Potong Gaji Karyawan

Aulia Damayanti - detikFinance
Senin, 23 Mar 2020 11:34 WIB
Emirates
Foto: iStock
Jakarta - Emirates Group berencana menghentikan sebagian besar penerbangan komersil ke seluruh dunia terhitung pada Rabu 25 Maret. Melansir dari CNN Bussines, Minggu malam rencana itu diubah karena mendapat tanggapan dari pemerintah Dubai.

Pemerintah Dubai meminta maskapai harus tetap mengoperasikan penerbangan penumpang ke 13 tujuan, yakni Inggris, Swiss, Hong Kong, Thailand, Malaysia, Filipina, Jepang, Singapura, Korea Selatan, Australia, Afrika Selatan, Amerika Serikat dan Kanada.

Selain itu, Emirates juga mengambil sejumlah langkah pemotongan biaya lainnya, seperti pemotongan sementara untuk gaji pokok sebagian besar karyawan, termasuk mengurangi operasi di divisi layanan udara, layanan pada Asosiasi Transportasi Udara Nasional Dubai (Dnata).

Pengumuman ini muncul ketika maskapai penerbangan di seluruh dunia bergulat dengan hilangnya bisnis secara besar-besaran karena permintaan untuk perjalanan udara mengering di tengah wabah COVID-19.

Dilansir dari CNN Bussines, untuk mengelola biaya lebih lanjut, Presiden Emirates Group, Tim Clark dan Presiden Dnata, Gary Chapman berencana untuk mengambil 100% pemotongan gaji dasar pekerja selama tiga bulan.

CEO dan Ketua Emirates Group, Sheikh Ahmed menjelaskan, untuk menghindari Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) karyawan, Emirates berencana untuk memotong gaji dasar sebagian besar karyawan sebesar 25% hingga 50% selama tiga bulan.

Karyawan dipastikan masih menerima tunjangan lain selama 3 bulan ini dan karyawan tingkat junior akan dibebaskan dari pengurangan gaji.


"Dari pada meminta karyawan untuk meninggalkan bisnis, kami memilih untuk menerapkan pemotongan gaji dasar sementara karena kami ingin melindungi tenaga kerja kami dan menjaga karyawan kami yang berbakat dan terampil, sebanyak mungkin," kata Ahmed.

"Kami ingin menghindari pemutusan hubungan kerja. Ketika permintaan meningkat lagi, kami juga ingin dapat dengan cepat meningkatkan dan melanjutkan layanan untuk pelanggan kami," lanjut Ahmed.

Ahmed mengungkapkan sebagian maskapai jaringan global berada pada situasi tidak dapat mengoperasikan layanan penumpang secara optimal. Sampai negara-negara lain kembali membuka pembatasan maskapai mereka penerbangan bisa berjalan kembali.


Namun, Ahmed mengatakan Emirates akan tetap mengoperasikan jaringan kargo internasional yang berisi barang-barang bantuan medis ke seluruh dunia.

Kasus virus corona telah mencapai 300.000 di seluruh dunia, hampir 13.000 orang telah meninggal dan banyak negara dan yurisdiksi lokal telah menerapkan pembatasan perjalanan untuk menghentikan penyebaran.

Pihak Emirates mengungkapkan, sedang mengambil langkah-langkah untuk melindungi kesehatan karyawan yang harus terus datang ke tempat kerja, termasuk peningkatan pembersihan di fasilitas dan di pesawatnya, penyaringan suhu di titik masuk kantor dan menyediakan pembersih tangan dan masker untuk beberapa karyawan garis depan.


(ang/ang)

Hide Ads