Akademisi Dukung Kementan Awasi Ketat Pangan Rakyat

Akademisi Dukung Kementan Awasi Ketat Pangan Rakyat

Nurcholis Maarif - detikFinance
Rabu, 25 Mar 2020 19:11 WIB
Mentan Syahrul Yasin Limpo
Foto: Dok. Kementan
Jakarta -

Ketua Departemen Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM), Jangkung Handoyo Mulyo mendukung langkah Kementerian Pertanian (Kementan) dalam meredam gejolak pasar di tengah wabah virus Corona (Covid-19). Salah satunya dengan memonitoring harga dan pasokan ke lapangan secara langsung.

Menurut Jangkung, intensitas ini sangat efektif karena memastikan data stok pangan secara cepat dan akurat. Di sisi lain, langkah tersebut juga sangat efektif sebagai pengawasan ketat terhadap oknum yang berbuat curang.

"Hasil monitoring menunjukkan bahwa panen raya di bulan Maret dan April ini bisa menopang kondisi pangan nasional. Selain itu, monitoring akan meningkatkan market confident bahwa ketersediaan pangan sesungguhnya cukup dan karenanya merupakan sinyal positif untuk mereduksi potensi terjadinya spekulan pangan," ujar Jangkung dalam keterangannya, Rabu (25/3/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sampai saat ini tercatat ada 11 komoditas bahan pokok yang dikawal pemerintah secara intens. Kesebelas itu antara lain beras, jagung, bawang merah, bawang putih, dan cabai merah besar. Kemudian ada juga cabai rawit, daging sapi/daging kerbau, daging ayam ras, telur ayam ras, gula pasir, dan minyak goreng.

"Pak Menteri (Syahrul Yasin Limpo) bahkan datang ke gudang beras di Food Station Tjipinang Raya untuk melihat ketersediaan stok beras. Hasil kunjungannya ini semakin menambah keyakinan pemerintah bahwa stok beras untuk beberapa bulan ke depan aman," katanya.

ADVERTISEMENT

Dalam kunjungannya beberapa waktu lalu, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) memastikan jumlah stok beras hingga bulan April mendatang mencapai 3 juta ton. Stok ini bahkan mampu mencukupi kebutuhan warga selama menjalani physical distancing atau masa penanganan penyebaran Covid-19 dengan pola work from home (WFH).

Selain SYL, Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga turun langsung melihat kondisi beras di gudang Badan Urusan Logistik (Bulog). Di sana, Jokowi meminta agar stok pangan tahun ini tersedia dengan baik dan mencukupi kebutuhan masyarakat.

"Pengecekan stok beras merupakan langkah yang tepat. Dalam hal ini, presiden ingin memberikan rasa nyaman dan tenang di masyarakat karena masalah pangan merupakan sensitive issues yang berkait erat dengan stabilitas ekonomi maupun stabilitas politik," ujar Jangkung.

"Jadi sebaiknya masyarakat tidak perlu khawatir akan kelangkaan pangan. Message ini diharapkan akan mereduksi dan sekaligus mencegah terjadinya panic buying," tutupnya.




(ega/hns)

Hide Ads