Masker bisa dikata barang 'mewah' di tengah wabah virus corona seperti sekarang ini. Keberadaannya sulit ditemui di apotek, kalaupun ada jumlahnya juga terbatas.
Harganya pun sempat melonjak di pasaran. Tak heran, pemerintah dibuat geram. Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun pernah memerintahkan Kapolri untuk menindak pedagang yang menimbun masker.
Namun patut diketahui, sebelum masker sulit dijumpai seperti sekarang, Indonesia tercatat mengekspor masker. Ekspor tersebut melonjak signifikan di awal bulan yakni Januari-Februari 2020.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan data BPS yang diterima detikcom, seperti ditulis, Senin (26/3/2020) kenaikan nilai ekspor produk berkode HS 63079040 ini secara total naik 504.534%. Angka itu didapat dari total ekspor US$ 14.996 di tahun 2019 menjadi US$ 75,67 juta di dua bulan awal 2020.
Kenaikan ekspor paling signifikan terjadi ke China, di mana pada akhir tahun lalu hanya senilai US$ 496 menjadi US$ 26,43 juta atau meningkat 5,3 juta persen per Februari 2020.
Jika dirinci, ekspor masker Indonesia ke China tercatat US$ 826,14 ribu di Januari dan US$ 25,60 juta di Februari 2020.
Sedangkan ke Singapura, tercatat US$ 4.451 per 2019 menjadi US$ 36,84 juta atau naik 827.645% per Februari 2020. Rinciannya, sebesar US$ 559.416 di Januari dan US$ 36,28 juta di Februari 2020.
Ekspor masker ke Hong Kong tercatat naik 123.274% dari US$ 10.049 di akhir 2019 menjadi US$ 12,39 juta per Februari 2020. Rinciannya, US$ 1,76 juta di Januari dan US$ 73,90 juta di Februari 2020.
Baca juga: Jokowi: Ekspor Masker Disetop Dulu! |
(acd/eds)