Para pengusaha warung Tegal (warteg) akan diimbau tidak pulang kampung sementara alias mudik. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran virus corona atau Covid-19.
"Saya pribadi dan atas nama Kowantara juga kemungkinan nanti, sebentar lagi, mungkin minggu ini akan memberikan statement ini untuk, mengimbau temen-temen di Komunitas Warteg Nusantara untuk sementara mudiknya ditunda," kata Ketua Komunitas Warteg Nusantara (Kowantara) Mukroni kepada detikcom, Jumat (27/3/2020).
Namun, itu saja tak cukup untuk meredam para pengusaha ini untuk tidak kembali ke kampung halaman. Apalagi, kata dia, omzet para pedagang di Jakarta anjlok tajam terdampak virus corona.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mukroni berharap, pemerintah mengeluarkan kebijakan yang mampu menahan pedagang warteg kembali ke kampung halaman.
"Makanya saya menunggu pemerintah untuk memberikan kebijakan, seandainya temen-temen warung di Jakarta nggak pulang. Dalam kondisi pendapatan menurun, hampir tidak ada, kompensasinya apa?" ujarnya.
Dia berharap, ada kompensasi untuk pengusaha warteg yang tidak mudik. Dia mencontohkan seperti pembebasan pembayaran listrik.
"Kalau nggak dikasih kompensasi bisa aja pulang, artinya gimana lagi, Jakarta kaya begini, akhirnya akan pulang ke sana. Kalau ada kompensasi misalnya kalau yang nggak pulang ke Tegal setiap bulan kontrakannya listriknya nggak bayar, makannya ditanggung pemerintah, itu mungkin menarik juga. Kalau saya sekadar mengimbau, kalau nggak ada solusinya juga, susah," paparnya.
(acd/ara)