Juru Bicara Presiden Joko Widodo (Jokowi), Fadjroel Rachman menyebut warga diperbolehkan mudik saat lebaran Idul Fitri tahun ini. Namun, pemudik berstatus orang dalam pemantauan (ODP) dan diminta melakukan isolasi mandiri selama 14 hari.
Sekretaris Jenderal Organisasi Angkutan Darat (Organda), Ateng Aryono menyambut baik kebijakan itu. Pengusaha angkutan merasa memiliki peluang untuk tetap menjalankan bisnis.
"Menyangkut perjalanan itu jadi domain kita. Sebetulnya dari sisi bisnis pergerakan itu menjadikan kita punya kesempatan untuk berbisnis. Itu peluang buat kita," ujar Ateng kepada detikcom, Kamis (2/4/2020).
Meski begitu, ada perasaan lain dalam hatinya. Para pengusaha angkutan juga tidak ingin menjadi penyebab penyebaran virus corona. Sebab risiko tertular di ruang publik yang sangat besar.
"Di hati kita yang paling dalam kita pun nggak ingin jadi bagian dari proses interaksi penyebaran. Kita nggak ingin. Itu sesuatu yang dilematis sesungguhnya buat kita. Kita bisa jalanin ini 100% tapi apakah tidak akan jadi potensi (penyebaran)? Kan kita nggak tahu. Ini kan penyakit baru, efeknya belum tahu akan seperti apa," jelasnya.
Jika mudik Lebaran 2020 tetap berjalan, pihaknya siap melayani penumpang dengan mematuhi protokol kesehatan. Meskipun ia yakin jika pendapatannya tidak akan seramai mudik biasanya, setidaknya ada pendapatan yang masuk.
"Itu kesempatan kami untuk meraih rezeki, itu akan kita jalankan. Tetapi dengan adanya COVID-19 itu menjadi pertimbangan yang serius," sebutnya.
Simak Video "Penjelasan Kiky Saputri Usai Cuitannya pada Jokowi Tuai Pro dan Kontra"
[Gambas:Video 20detik]
(das/das)