COO Facebook Sheryl Sandberg mengumumkan bahwa perusahaannya kini tengah membuka lowongan kepada 10.000 pekerja baru. Lowongan dibuka untuk divisi produk dan teknik di Facebook. Rencananya, 10.000 pekerja yang diterima akan mulai dipekerjakan pada akhir tahun 2020 mendatang.
"Perekrutan kami lakukan dengan sangat, sangat agresif," ujar Sandberg dikutip dari CNBC, Jumat (3/4/2020).
Sandberg bahkan merasa bangga bahwa Facebook sama sekali tidak melakukan PHK kepada para karyawannya bahkan di tengah pandemi tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami merasa beruntung bisa melakukan itu (tidak PHK)," sambungnya.
Ia bahkan menjamin akan mengupayakan hal yang sama kepada para calon karyawan barunya yang saat ini tengah diincar Facebook.
"Kami juga memiliki tanggung jawab untuk melakukan itu (mencegah PHK), untuk mempertahankan karyawan kami sendiri, mudah-mudahan kami bisa mempekerjakan lebih banyak lagi karena kami membutuhkan mereka," katanya.
Sayangnya, Sandberg tidak merinci apakah lowongan kepada 10.000 pekerja baru itu mencakup lowongan untuk pekerja kontrak atau seluruhnya dipekerjakan sebagai pekerja tetap di Facebook.
Menariknya, lowongan kerja yang dibuka Facebook ini dibuka saat angka pengangguran di Amerika Serikat sedang melonjak tinggi. Sebelumnya, Kamis (2/4), Kementerian Tenaga Kerja AS melaporkan bahwa lebih dari 6,6 juta orang AS mengajukan klaim pengangguran mereka. Ini adalah rekor baru, setelah pekan lalu jumlah klaim pengangguran di AS mencapai 3,3 juta orang. Sebelum dihimpit virus corona, rekor klaim pengangguran tertinggi di AS terjadi pada tahun 1982 sebanyak 695.000 orang.
Sejak Februari, Facebook telah proaktif memerangi virus corona. Mulai dari mengirim informasi penting dari WHO dan informasi terpercaya lainnya kepada para penggunanya. Hingga menghapus berita hoaks terkait virus corona dari laman mereka. Facebook juga menyumbangkan US$ 100 juta dalam bentuk tunai maupun bentuk lainnya untuk mendukung UMKM di AS.
"Kami berharap mereka menggunakannya untuk tetap bertahan dan benar-benar membayar karyawan mereka," pungkasnya.
(das/das)