Virus corona memberikan dampak negatif pada perekonomian dunia, termasuk Indonesia. Dampak virus corona akan membuat ekonomi Indonesia melambat.
Anggota Komisi VI Fraksi Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas pun mengusulkan, agar Kementerian BUMN menunda proyek-proyek strategis perusahaan pelat merah.
"Kami terus mengingatkan agar kementerian untuk menundalah sementara ini proyek-proyek strategis yang sangat mercusuar yang sangat tidak diperlukan, bukan berarti membatalkan sehingga mangkrak. Tapi, paling tidak menunda sesaat sampai dengan strategi refocusing realokasi benar-benar berjalan seperti yang dinginkan presiden dan pemerintah," katanya dalam rapat kerja online, Jumat (3/4/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Putra Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini juga menyarankan agar utang-utang BUMN diberikan relaksasi. Namun, Ibas menekankan, ini bukan berarti kemudahan apalagi pada perusahaan dalam zona merah.
"Sama yang disampaikan teman-teman kami juga menyarankan agar utang-utang BUMN itu juga kalau bisa diberikan relaksasi dalam arti direstrukturisasi jika memungkinkan," ujarnya.
Ibas juga meminta Kementerian BUMN untuk memperhatikan produksi BUMN. Termasuk, mencari-cari peluang yang bisa dikembangkan.
"Kalau bisa memproduksi masker besar-besaran setelah kebutuhan Indonesia terpenuhi why not, obat-obatan kita apalagi. Kita tahu ada 4 BUMN di bidang kesehatan Kimia Farma, Biofarma dan seterusnya itu juga bisa dorong agar mereka lebih optimal," ungkapnya.
Tak hanya itu, ia juga meminta agar BUMN bisa memenuhi kebutuhan alat pelindung diri (APD) dan ventilator.
"Yang lain-lain memang dilema juga ketika yang sangat dibutuhkan hari ini adalah APD ventilator mungkin tidak BUMN menemukan taktik dan cara lain bekerja sama atau bahkan menyiapkan BUMN khusus yang hanya untuk memproduksi APD ventilator yang saat ini langka yang dibutuhkan Gugus Tugas, Kementerian Kesehatan yang saya pikir jumlahnya sangat banyak," tutupnya.
(das/das)