Ini Dia Bisnis yang Cuan dan Amsyong di Tengah Corona

Ini Dia Bisnis yang Cuan dan Amsyong di Tengah Corona

Trio Hamdani - detikFinance
Sabtu, 04 Apr 2020 08:30 WIB
Dampak Corona ke Ekonomi
Foto: Dampak Corona ke Ekonomi (Tim Infografis Fuad Hasim)
Jakarta -

Corona (Covid-19) tak selamanya berimbas negatif terhadap kegiatan usaha. Ada juga sektor bisnis yang diuntungkan oleh pandemi tersebut seperti farmasi, telekomunikasi hingga e-commerce.

Pakar ilmu pemasaran sekaligus pendiri Markplus Inc Hermawan Kartajaya menjelaskan, industri farmasi saja bisa tumbuh 4 kali lipat dibandingkan di saat keadaan normal.

"Saya bagi menjadi dua, ada perusahaan yang kena storming, semakin besar pasti kena storming. Tapi ada yg windfall, industri farmasi, itu ada yang naik sampai 2 kali, 4 kali. Kemudian ada lagi yang berada di telekomunikasi. Ada lagi yang berada di bidang data, e-commerce, dan sebagainya,"kata dia dalam seminar virtual, Jumat (3/4/2020).

Selain yang disebutkan di atas, beberapa sektor industri yang cuan berkat Corona adalah agrikultur, makanan-minuman atau ritel, dan industri healthcare.


Sedangkan industri yang terimbas negatif, dalam paparannya dijelaskan mulai dari industri tourism, transportasi udara dan laut, otomotif, konstruksi dan real estate, manufaktur, serta jasa keuangan.

"Market itu dipengaruhi tiga hal. Ekonomi tentunya yang paling hebat. Ekonomi dunia ini lagi drop semua," sebutnya.

Menurutnya dunia usaha harus menyesuaikan diri dengan adanya wabah Corona. Pasalnya bencana Covid-19 ini mempengaruhi banyak hal.

Lantas apa yang perlu dilakukan pelaku usaha? Lanjut ke halaman berikutnya.



Di saat seperti itu pelaku usaha jangan ragu untuk banting setir, misalnya dengan menjual produk yang sedang dibutuhkan untuk penanganan pandemi tersebut

Pakar ilmu pemasaran sekaligus pendiri Markplus Inc Hermawan Kartajaya menjelaskan, ada pebisnis restoran yang merambah produksi bilik desinfektan untuk Corona. Ada Pula UKM konveksi yang mulai membuat alat pelindung diri (APD) untuk kebutuhan medis.

"Restoran langsung bikin bilik Covid-19 yang dipakai di restorannya sendiri lalu akhirnya dijual juga Rp 7,5 juta. Ini kan luar biasa. Terus banyak teman saya UKM yang terima jahitan akhirnya berubah menjadi APD yang dijual kepada lembaga-lembaga yang mau menyumbangkan," kata dia dalam seminar virtual, Jumat (3/4/2020).

Adanya kebijakan social distancing di tengah wabah Covid-19 pun pelaku usaha perlu beradaptasi dengan merambah bisnis secara online.

"Kemudian yang sudah punya online offline delivery, yang sudah UKM tapi punya online lebih punya kesempatan dengan cepat switch (beralih)," ujarnya.


Di tengah pandemi Covid-19, pelaku usaha pun perlu lebih selektif untuk memasarkan produknya, dengan menyaring customer dan produk yang dipasarkan.

"Customer mana yang harus dilayani secara empati, dan juga responsif. Dan kemudian produk mana yang harus diamankan pricing-nya, mesti disubsidi," tambahnya.



Simak Video "Video Cerita Banting Setir Karyawan Swasta Jadi Peternak Tikus Putih "
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads