Presiden Joko Widodo (Jokowi) memutuskan tidak melarang mudik Lebaran tahun ini. Namun, Istana meminta para pemudik itu melakukan isolasi mandiri selama 14 hari.
"Mudik boleh tapi berstatus orang dalam pemantauan. Presiden Joko Widodo menegaskan tidak ada larangan resmi bagi pemudik Lebaran Idul Fitri 2020 M/1441 H. Namun, pemudik wajib isolasi mandiri selama 14 hari dan berstatus orang dalam pemantauan (ODP) sesuai protokol kesehatan (WHO) yang diawasi oleh pemerintah daerah masing-masing," kata juru bicara Presiden Joko Widodo (Jokowi), Fadjroel Rachman, dalam keterangan tertulis, Kamis (2/4/2020) lalu.
Merespons keputusan itu, detikcom menggelar polling pembaca untuk memilih mudik atau tidak mudik di tengah merebaknya corona (COVID-19). Bagaimana hasilnya. Sejak dibuka pukul 15.30 Jumat (3/4/2020) hingga ditutup pukul 15.00 Sabtu (4/4) sebanyak 327 pembaca mengikuti polling tersebut.
Rinciannya, 261 pembaca memilih tidak mudik, dan 66 sisanya tetap mudik meski corona merajalela. Bagi mereka yang memilih tidak mudik ada beberapa alasan yang disampaikan.
"Kondisi lagi ga memungkinkan lebih baik ditunda dulu aja tohh skrg sudah ada video call buat bersilahturahmi...kesehatan individu dan keluarga besar sangatlah penting," ujar seorang pembaca yang mengisi kolom tidak mudik.
Ada juga pembaca yang mengaku tidak mudik dan mengkritik pemerintah karena tidak tegas menyikapi imbauan larangan mudik.
"gk punya duit, krn imbas corona, pemerintah yg terkesan tidak tegas dalam menentukan kebijakan pro-rakyat, mudah2an badai cepat berlalu di Bumi Indonesia🙂
Pembaca lainnya yang mengisi kolom tidak mudik juga mengingatkan sebaiknya tidak mudik daripada justru membawa bencana.
"Sebaiknya sih jangan mudik dulu , inget jika kita mudik dan ternyata kita membawa virus corona ya keluarga besar kita yang di kampung akan kena virus juga (Lebaran yang harusnya menjadi silaturahmi akan menjadi bencana)," tuturnya
Bagaimana pembaca yang memilih tetap mudik? Apa alasan mereka tetap mudik meski corona merajalela? Klik halaman selanjutnya.