Sejumlah mal terpaksa harus menutup sebagian tokonya imbas penyebaran virus corona (COVID-19) yang semakin merajalela. Hal ini membuat pendapatan bisnis 'nyungsep'.
Ketua Umum Himpunan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) Budihardjo Iduansjah mengatakan beberapa bisnis seperti salon, bioskop, pusat hiburan, sudah tidak memiliki pendapatan sama sekali.
"Bioskop, salon, pusat permainan anak-anak, gym, spa, karaoke itu mengurangi (omzet) sangat besar. Ada yang Rp 0, nggak ada omzet. Sejak Maret sudah mulai nyungsep semua," kata Budi kepada detikcom, Minggu (5/4/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain mal yang tutup, bisnis tersebut tidak bisa membuka jasa online sehingga tidak ada pemasukan selama mal ditutup.
"Kalau salon mungkin sekarang ada jasa telepon terus datang, tapi kan jarang. Orang lebih banyak menahan dulu karena melihat situasi," sebutnya.
Untuk itu, Budi meminta kepada pengurus mal agar memberikan keringanan dengan membebaskan biaya sewa dan pelayanan selama tenant tutup. Ia juga meminta agar para tenant diberikan keringanan biaya sewa selama 3 bulan ke depan.
"Kami minta memang dalam situasi seperti ini kalau memang tutup dibebaskan dulu dari pembayaran semua sewa dan service charge. Itu sudah berjalan tetapi tidak seragam, setiap mal kan berbeda-beda. Yang kita imbau semoga semua mal bisa memberikan bantuan di dalam 2-3 bulan ini dulu," urainya.
Baca juga: Seluruh Gerai Matahari Tutup hingga 13 April |
(eds/eds)