Nasib lebih baik, tambah Nasrul, masih berpihak pada peternak ayam petelur. Konsumsi telur masyarakat tidak berubah sebab tidak mengandalkan warung.
" Telur harganya masih lumayan Rp 18.000- Rp 20.000 per kilogram. Sebab kebutuhan luas dan beli sebutir dua butir juga bisa, beda dengan daging ayam," kata Nasrul.
Peternak ayam warga Desa Jemawan, Kecamatan Jatinom, Cahyo mengatakan peternak dalam kondisi berat. Saat harga pakan naik dampak corona, justru penjualan sepi.
" Kondisi berat sebab harga pakan naik mengikuti kurs Dolar tapi daging harganya anjlok. Kami tidak bisa dijual sebab warung, restoran tutup dan tidak ada hajatan," jelas Cahyo pada detikcom.
Kepala Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan Pemkab Klaten, Widayanti mengatakan dinas sedang mengkaji usulan bantuan sembako disarankan salah satu komponennya hasil peternakan. Terutama telur, selain tentunya beras.
" Dengan demikian akan bisa menyerap produksi telur yang ada di masyarakat. Kalau daging kita sedang kaji sebab tidak awet," ungkap Widiyanti pada detikcom.
Baca juga: Daging Ayam Terancam Langka, Kok Bisa? |
Simak Video "Video: Mantan Chef Hotel Jualan Mie Ayam Rp 16.000an"
[Gambas:Video 20detik]
(hns/hns)