Buwas Beberkan Stok Pangan di Gudang Bulog, Ini Datanya

Buwas Beberkan Stok Pangan di Gudang Bulog, Ini Datanya

Vadhia Lidyana - detikFinance
Kamis, 09 Apr 2020 12:55 WIB
Pekerja memikul karung beras di Gudang Bulog Sub Divisi Regional Serang di Serang, Banten, Jumat (29/11/2019). Stok beras di Gudang Bulog setempat saat ini mencapai 98 ribu ton, untuk tingkat konsumsi normal memenuhi kebutuhan selama 8 bulan kedepan. ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman/ama.
Ilustrasi Gudang Bulog/Foto: ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman
Jakarta -

Stok beras yang tersedia di gudang Perum Bulog per hari ini sebanyak 1,44 juta ton, dengan rincian 1,39 juta ton cadangan beras pemerintah (CBP) dan 53.000 ton beras komersial. Direktur Utama (Dirut) Perum Bulog Budi Waseso (Buwas) memastikan, stok beras di tengah pandemi virus Corona (COVID-19) ini cukup.

"Ketersediaan pangan menghadapi pandemi COVID-19, posisi stok beras masih sangat mencukupi yaitu 1,44 juta ton per 9 April 2020, yang terdiri atas stok CBP 1,39 juta ton dan stok beras komersial 53.000 ton," ungkap Buwas dalam rapat dengar pendapat (RDP) virtual dengan Komisi IV DPR RI, Kamis (9/4/2020).

Selain stok beras di atas, Buwas juga memaparkan daftar stok pangan pokok di gudang Bulog antara lain:
1. Gula 5.068,53 ton
2. Daging kerbau 113,21 ton
3. Tepung terigu 614,64 ton
4. Minyak goreng 781,15 kilo liter
5. Bawang merah 270 kilogram (kg)
6. Bawang putih 500 kg
7. Telur 20,28 ton

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, Buwas mengusulkan agar Bulog dapat menjadi operator dalam proses sentralisasi pangan di tengah upaya menghadapi virus Corona. Dalam hal ini, pihaknya berupaya mengantisipasi hambatan distribusi pangan dengan adanya potensi lockdown.

"Lockdown akan menyebabkan pembatasan penyerapan dan distribusi yang terhambat untuk pasokan ke di luar wilayah sentra produksi. Adapun jika tidak terjadi lockdown, penyerapan dalam negeri juga diusulkan agar mekanisme sentralisasi pangan dapat dilakukan melalui Perum Bulog sebagai operator," urainya.

ADVERTISEMENT

Menurut Buwas, dengan menugaskan Bulog sebagai operator sentra produksi pangan, maka pemerataan stok antar wilayah dapat dilakukan oleh perusahaan pelat merah tersebut yang disesuaikan dengan kebutuhan konsumsi.




(ara/ara)

Hide Ads