Impor Daging Kerbau India Terhambat, Bisa Ganggu Harga Dalam Negeri?

Impor Daging Kerbau India Terhambat, Bisa Ganggu Harga Dalam Negeri?

Vadhia Lidyana - detikFinance
Jumat, 10 Apr 2020 18:30 WIB
Ini Penampakan Daging Kerbau India yang Diimpor Bulog
Foto: Dokumen Bulog
Jakarta - Pemerintah India menerapkan kebijakan lockdown sejak 25 Maret sampai 14 April 2020 untuk mencegah penyebaran virus Corona (COVID-19). Kebijakan tersebut menghambat impor daging kerbau India ke Indonesia yang tengah diproses Perum Bulog.

Selain itu, saat ini stok daging kerbau di gudang Bulog kian menipis. Per hari ini saja, stok daging kerbau yang tersisa hanyalah 113,21 ton. Padahal, peran daging kerbau di Indonesia ialah untuk mengimbangi harga daging sapi lokal yang selama beberapa tahun terakhir bertengger di level Rp 110.000-120.000 per kilogram (kg).

"Jadi itu memberikan akses pada masyarakat untuk bisa mendapatkan daging dengan harga yang realtif murah. Sehingga bisa mengimbangi harga daging sapi yang sejak beberapa tahun terakhir bertengger di kisaran Rp 110.000-120.000/kg," kata Sekretaris Perusahaan Perum Bulog Awaludin Iqbal kepada detikcom, Jumat (10/4/2020).

Dengan terhambatnya impor daging kerbau India, apakah akan mempengaruhi stok dan posisi harga daging dalam negeri?

Menurut Awaludin, daging kerbau India bukanlah pemain utama dalam negeri. Masih terdapat beberapa pelaku usaha lain yang menyediakan daging impor maupun daging lokal untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

"Pemain daging kan bukan hanya Bulog. Dari pelaku-pelaku usaha daging kan tetap punya stok," tegas dia.

Begitu juga dengan pengusaha penggemukan sapi yang jumlahnya tak sedikit di Indonesia. Selain itu, ia berpendapat harga daging sapi lokal pun tak naik terlalu tinggi.

"Sebetulnya feedloter (penggemukan sapi) dalam negeri kan ada. Daging sapi itu selama beberapa tahun terakhir sebetulnya tidak naik terlalu tajam juga, berkisar di antara Rp 110.000-120.000/kg. Nah daging kerbau itu adalah alternatif untuk mengimbangi harga itu," urainya.

Meski impor daging kerbau terhambat, ia menegaskan Bulog akan tetap memproses pengadaan daging kerbau dari India. Apalagi mengingat kebijakan lockdown di India akan segera berakhir.

"Terhambat bukan berarti tidak jadi, tetap proses kan. Lagi pula India kan lockdown sampai 14 April, mudah-mudahan tidak diperpanjang. Sebetulnya itu kan sudah ada penetapan suppliernya juga. Jadi tinggal persoalan waktu saja," paparnya.

Awaludin memastikan, ketika lockdown usai, para supplier dari India siap mengirimkan daging kerbaunya ke Indonesia. Proses pengiriman pun tak akan memakan waktu lama.

"Itu cepat kalau dari India. Pengirimannya 2-3 minggu," pungkas Awaludin.


(dna/dna)

Hide Ads