Opang hingga Supir Taksi Ikut Program Keselamatan, Cek di Sini!

Opang hingga Supir Taksi Ikut Program Keselamatan, Cek di Sini!

Hendra Kusuma - detikFinance
Selasa, 14 Apr 2020 14:03 WIB
Suasana ojek pangkalan di Stasiun Tanah Abang.
Ilustrasi tukang ojek pangkalan (opang)/Foto: Yulida Medistiara/detikcom
Jakarta -

Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri mengumumkan pelaksanaan program keselamatan dimulai besok, Rabu (15/4). Program keselamatan ini ditujukan kepada para pekerja informal yang pendapatannya terdampak virus Corona (COVID-19).

Kepala Korlantas Polri, Irjen Istiono mengatakan ada 197.256 orang yang sudah terdaftar dalam program keselamatan.

"Ini kita realisasi, mulai dilaksanakan besok Rabu, 15 April, seluruh Indonesia serentak, di 34 provinsi," kata Istiono saat dihubungi detikcom, Jakarta, Selasa (14/4/2020).

Istiono menjelaskan, program keselamatan merupakan kombinasi dari bantuan sosial (bansos) dan pelatihan. Setiap peserta nantinya akan mendapat bansos senilai Rp 600.000 per orang per bulan dan diberikan selama tiga bulan.

Sedangkan pelatihannya, Istiono menyebut para peserta akan diberikan pelatihan mengenai tata tertib lalu lintas. Materinya mulai dari protokol pencegahan COVID-19, safety riding, etika berlalu lintas. Pemberian pelatihan dilakukan secara online melalui aplikasi video conference.


"Program ini kombinasi bansos dengan pelatihan peningkatan kemampuan, masalah lalu lintas dan seterusnya," jelasnya.

Total peserta yang mencapai 197.256 ini merupakan pengemudi bus, taksi, angkot, ojek konvensional, andong, becak, kernet, supir bajaj, dan supir rental. Selama tiga bulan ini pemerintah menyediakan anggaran sekitar Rp 360 miliar.

Menurut Istiono, pendaftaran program keselamatan sudah dimulai sejak pekan lalu. Para calon peserta mendaftar ke masing-masing polda dan pemberian pelatihan akan diberikan sampai tingkat Polres.

"Pelaksanaannya sendiri kita mulai besok, hari Rabu besok. Kita mulai, kita lakukan latihan secara e-learning. Di pool masing-masing dengan mengutamakan physical distancing," ungkapnya.

Kegiatan ini tidak berlaku bagi driver ojek online (ojol) dan taksi online. Klik halaman selanjutnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Istiono menambahkan program keselamatan hanya ditujukan kepada para pekerja sektor informal seperti pengemudi bus, taksi, angkot, ojek konvensional, andong, becak, kernet, sopir bajaj, dan sopir rental.

"Ojek online dan mobil tidak, yang konvensional saja," kata Istiono saat dihubungi detikcom, Jakarta, Selasa (14/4/2020).

Program keselamatan ini merupakan kombinasi antara bantuan sosial (bansos) dengan pelatihan. Bansos yang diberikan sebesar Rp 600.000 per orang per bulan selama tiga bulan. Sedangkan pelatihan yang diberikan berupa tata tertib lalu lintas. Materinya mulai dari protokol pencegahan virus Corona (COVID-19), safety riding, etika berlalu lintas. Pemberian pelatihan dilakukan secara online melalui aplikasi video conference.

Total peserta yang mengikuti program ini, kata Istiona mencapai 197.256 orang dengan anggaran yang disiapkan pemerintah mencapai Rp 360 miliar. Pendaftaran sudah dibuka mulai pekan lalu, para calon peserta bisa mendatangi Polda di masing-masing daerahnya.

"Sudah diinventarisir, mereka sudah mendaftar di masing-masing Polda, sejak seminggu lalu. Program ini memberikan insentif karena dia terimbas masalah ekonomi. Mereka kan kehilangan pekerjaan, pendapatan juga berkurang," ungkapnya.


Hide Ads