Wabah virus Corona telah membuat aktivitas masyarakat menjadi serba online. Mulai dari kerja dan rapat online, hingga sekolah online. Hal itu membuat pengeluaran pulsa menjadi membengkak disaat pendapatan sedang menurun.
Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Tulus Abadi mengatakan pemerintah perlu memberi bantuan biaya komunikasi berupa pulsa untuk paket data kepada kalangan rumah tangga.
"Selama tanggap darurat ini rumah tangga banyak tersedot untuk konsumsi pulsa yang sangat tinggi. Pengeluaran tinggi sekali, bagaimana orang-orang yang tidak punya income sama sekali agar pulsa bisa diberikan," kata Tulus melalui telekonferensi 'Jaring Pengaman Sosial Energi di Masa Pandemi Corona', Selasa (14/4/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tulus menjelaskan, pemerintah bisa bekerja sama dengan berbagai operator untuk menurunkan biaya tarif pulsa.
"Subsidi tarifnya bisa diturunkan dari operator. Ini kan income-nya turun, tapi pengeluarannya malah naik," sebutnya.
Agar tidak terjadi kesenjangan sosial, Tulus bilang, pemberian subsidi pulsa bisa diberikan kepada pelanggan listrik di atas 900 VA karena kalangan rumah tangga tersebut tidak mendapat diskon tarif listrik.
"Dengan adanya COVID-19 ini menyebabkan banyak golongan terdampak. Mau miskin atau tidak miskin itu terkena. Jadi bagi masyarakat yang belum dapat subsidi listrik bisa dapat subsidi pulsa," ujarnya.
(eds/eds)