Pemerintah akan memberikan bantuan sembako untuk warga Jabodetabek yang penghasilannya terdampak virus Corona (COVID-19). Sebanyak 2,6 juta jiwa atau 1,2 juta kepala keluarga (KK) di DKI Jakarta akan mendapat bantuan perlindungan sosial berupa sembako senilai Rp 600.000 per bulan selama tiga bulan.
Menurut Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Tauhid Ahmad, besaran tersebut tak akan menutupi kebutuhan per keluarga yang sudah terimbas Corona.
"Okelah Jakarta (dan Bodetabek) ditambah Rp 600.000, 30-40% dari kebutuhan makan per bulan. Total kebutuhan rumah tangga rata-rata dari BPS kan Rp 2,3 juta per bulan, dengan Rp 600.000 kan hanya sekitar 1/4 dari kebutuhan," kata Tauhid kepada detikcom, Selasa (14/4/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apalagi masyarakat miskin dan hampir miskin yang hanya menerima bantuan dari Kartu Sembako Rp 200.000/bulan. Ia menilai, besaran tersebut hanya menutupi 15% pengeluaran rakyat miskin dan hampir miskin. Seharusnya, bantuan pengamanan sosial tersebut dianggarkan lebih besar, apalagi saat ini pemerintah telah menetapkan Corona sebagai bencana nasional.
"Misalnya bantuan sosial untuk masyarakat miskin dan hampir miskin, itu kan sekitar 20 juta rumah tangga. Itu mereka mendapatkan sembako sekitar Rp 200.000. Itu kan kecil sekali, hanya 15%. Bagaimana itu bisa bertahan?" jelasnya.