Kapan Pasar Tanah Abang Buka Lagi?

Kapan Pasar Tanah Abang Buka Lagi?

Trio Hamdani - detikFinance
Rabu, 15 Apr 2020 06:24 WIB
Sebagian Pasar Tanah Abang mulai ditutup Jumat (27/3) ini. Penutupan itu dilakukan guna mencegah penyebaran virus Corona.
Foto: ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Jakarta -

Kawasan Pasar Tanah Abang tutup sejak 27 Maret untuk mencegah penularan virus Corona (COVID-19). Rencananya pedagang bisa berjualan lagi setelah kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) berakhir pada 23 April.

Tadinya, penutupan pasar direncanakan hanya sampai 19 April. Tapi mengingat ada pemberlakuan PSBB maka dilakukan penyesuaian lagi. Ditundanya pembukaan pasar sesuai dengan aturan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 21 Tahun 2020 tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar dalam Rangka Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19).

"Iya kalau (PSBB) nggak diperpanjang kemungkinan sih (pasar langsung dibuka). Tadinya rencananya kan kita cuma tutup sampai tanggal 19. Tapi kan terakhir PSBB kemarin baru diberlakukan tanggal 10. Itu berlakunya sampai tanggal 23 kan," kata Promotion Manager Pengelola Pasar Tanah Abang Hery Supriyatna saat dihubungi detikcom, Selasa (14/4/2020).

Itu pun dengan catatan jika PSBB tidak diperpanjang. Jika kebijakan tersebut diperpanjang maka kawasan Pasar Tanah Abang akan lanjut tutup.

"Kan kita harus ikuti juga aturan karena kan Tanah Abang bisa dibilang 90% tekstil dan garmen, bukan produk pangan. Jadi mau nggak mau kita harus ikuti aturan pemerintah untuk mengikuti PSBB ini," jelasnya.

Sementara untuk lapak-lapak pedagang yang berjualan produk pangan di Blok G masih tetap buka untuk melayani kebutuhan masyarakat. Yang ditutup adalah Pasar Tanah Abang Blok A, Blok B, dan Blok F.

Berapa kerugian pedagang imbas tak bisa berjualan?


Kawasan Pasar Tanah Abang tutup sejak 27 Maret dalam rangka mencegah penyebaran virus Corona (COVID-19). Total kerugian seluruh pedagang pun ditaksir mencapai Rp 200 miliar imbas tak beroperasi.

"Kalau potensi kerugian sih, kalau saya bicara kawasan Tanah Abang secara keseluruhan ya. Kawasan Tanah Abang secara keseluruhan itu kalau kondisi buka normal itu omzet mereka diperkirakannya bisa sampai Rp 200an miliar lah sehari," kata Promotion Manager Pengelola Pasar Tanah Abang Hery Supriyatna saat dihubungi detikcom, Selasa (14/4/2020).

Sementara itu Ketua Koperasi Pedagang Pasar Tanah Abang Yasril Umar memperkirakan total kerugian seluruh pedagang di sana Rp 75 miliar/hari, dengan asumsi 15 ribu pedagang mengantongi omzet rata-rata Rp 5 juta/hari.

Angka yang dia sebutkan lebih kecil karena mempertimbangkan penurunan jumlah konsumen di tengah pandemi COVID-19.

"Kalau ada 15 ribu pedagang saja kali Rp 5 juta saja sudah berapa kan. Omzet kadang sehari segitu misalnya. Itu transaksi yang tidak terjadi, yang gagal," sebutnya.

Pedagang pun minta bantuan pemerintah. Penjelasannya di halaman berikutnya.

Pasar Tanah Abang ditutup sementara sejak 27 Maret dalam rangka mencegah penyebaran virus Corona (COVID-19). Hal itu membuat pedagang kehilangan pemasukan, terutama pedagang kecil. Mereka pun mulai kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Ketua Koperasi Pedagang Pasar Tanah Abang Yasril Umar menilai pemerintah perlu turun tangan untuk membantu para pedagang tersebut, misalnya dengan memberi bantuan sosial (bansos) dan memberi keringanan cicilan pinjaman di bank.

"Sebenarnya kan bisa melalui apa yang dilakukan Pak (Gubernur DKI Jakarta) Anies sekarang, bantuan-bantuan sosial yang lagi mau dibagikan ini kan. Mudah-mudahan mereka (pedagang) juga termasuk di dalamnya," kata dia saat dihubungi detikcom, Selasa (14/4/2020).

Terhadap cicilan pinjaman di bank, pihaknya berharap bisa mendapatkan keringanan, misalnya dengan menunda pembayaran.

"Iya itu dia harapan pedagang, kalau pun ada yang punya cicilan harus ada bantuan lah dari pemerintah atau dari pihak perbankan supaya ada keringanan atau penundaan dan sebagainya," sebutnya.


Pedagang juga berharap pihak pengelola pasar meniadakan dulu biaya pelayanan (service charge) terhadap para pelapak di kawasan Pasar Tanah Abang. Mau bagaimana pun mereka saat ini tak bisa berjualan.

"Service charge ini kan dibayarkan kepada pengelola, bisa Rp 600 ribu-Rp 1 juta per bulannya. Harapan mereka bisa dibebasin selama masa wabah ini mereka tidak dagang. Minimal kan ada pengurangan, diskon dan sebagainya kan. Syukur-syukur sih bisa ada pembebasan," tambahnya.



Simak Video "Video: Marak Parkir Liar di Pasar Tanah Abang, Rano Karno Akan Tertibkan"
[Gambas:Video 20detik]