Pedagang Daging di Aceh Curhat Omzet Merosot Gara-gara Corona

Pedagang Daging di Aceh Curhat Omzet Merosot Gara-gara Corona

Agus Setyadi - detikFinance
Kamis, 16 Apr 2020 13:20 WIB
Penjual daging sapi di Aceh curhat omzet merosot gara-gara wabah Corona
Omzet penjual daging sapi di Aceh merosot/Foto: Agus Setyadi/detikcom
Banda Aceh -

Penjualan daging sapi di Pasar Lambaro, Aceh Besar, Aceh turun drastis sejak pandemi Corona. Omzet pedagang pun merosot bahkan ada yang hanya laku Rp 1 juta/hari.

"Harga daging masih normal Rp 130 ribu perkilogram, tapi pembeli sekarang sangat berkurang," kata seorang penjual daging di Pasar Lambaro, Azis Awee kepada detikcom, Kamis (16/4/2020).

Biasanya dalam sehari, Azis dapat menjual satu ekor lembu atau dagingnya sekitar 250-300 kilogram. Namun sejak Corona mewabah, daging miliknya laku di bawah 100 kilogram.

Para pembeli rata-rata membeli satu hingga tiga kilogram daging. Dia berharap, pandemi Corona segera berlalu sehingga pasar kembali ramai.

"Sekarang orang takut ke pasar. Kita jualan pun kalau biasanya laku satu ekor, sekarang setengah aja susah habis," jelasnya.


Menurut Azis, harga daging sapi diprediksi naik saat tradisi meugang atau dua hari jelang Ramadhan. "Untuk meugang harganya naik jadi Rp 150 ribu per kilogramnya," jelasnya.

Sementara itu, seorang penjual daging lainnya, Darwis, juga mengeluh sepinya pembeli sejak beberapa pekan terakhir. Penjualan daging kerap tidak mencapai target harian.

"Kadang kami tidak sampai target penjualan, bahkan omzet pernah kurang Rp 1 juta," jelasnya.

Menurut Darwis, sebelum pandemi Corona, dia bersama temannya mampu menjual dua ekor lembu dalam sehari. Daging itu bahkan dikirim ke pembeli di sejumlah kabupaten seperti ke Bireuen, Pidie dan Sabang.

"Tapi saat Corona ini, kita pernah dua hari gak jualan karena tidak ada pembeli. Padahal harganya masih normal Rp 130.000-Rp 140.000 per kilogram," ujarnya.




(agse/hns)

Hide Ads