Warga Sragen Belanja Bisa Via Pasar Online, Ini Caranya

Warga Sragen Belanja Bisa Via Pasar Online, Ini Caranya

Andika Tarmy - detikFinance
Kamis, 16 Apr 2020 23:22 WIB
Pemkab Sragen meluncurkan pasar online di tengah wabah Corona
Foto: Andika Tarmy/detikcom
Sragen -

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen meluncurkan program pasar online untuk mendukung pasar-pasar tradisional yang mengalami penurunan omzet akibat pandemi Corona atau COVID-19. Dengan program ini, warga Sragen kini bisa tetap bebas berbelanja komoditas pasar tradisional tanpa harus bepergian.

"Pasar online ini adalah inovasi dari Dinas Perdagangan. Menilik kondisi saat ini yang harus melaksanakan semua imbauan pemerintah untuk mengurangi kontak dan mengurangi kerumunan. Kita luncurkan program ini untuk membantu pedagang pasar tradisional yang tentu saja terdampak pandemi," ujar Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, ditemui detikcom di Pendopo Rumah Dinas Bupati Sragen, Kamis (16/4/2020).

Untuk berbelanja di pasar online Sragen ini, lanjut Yuni, sapaan akrabnya, warga tinggal mengakses di website www.pasarsragenonline.com, ataupun membukanya di laman Instagram @pasarsragenonline dan Facebook pasarsragenonline. Di laman tersebut, sudah tersedia berbagai produk yang dijual di pasar tradisional. Di setiap produk, tercantum nomor kontak pedagang, sehingga pembeli bisa langsung berinteraksi.

"Karena harga di pasar itu fluktuatif jadi tidak bisa dibuat harga baku sehingga harus ada tawar-menawar dengan penjual baik byphone ataupun via WhatsApp. Justru asyiknya di situ, jadi kulturnya pasar tradisional tidak luntur," papar Yuni.


Setelah deal, lanjut Yuni, barang belanjaan akan dikirim penjual ke alamat pembeli oleh kurir. Pembeli tinggal membayar ke kurir harga barang belanjaan plus ongkos kirim ketika belanjaan sudah sampai rumah.

"Kebetulan kita punya startup kurir online bernama Joxi-App, ini aplikasi yang murni diinisasi warga Sragen sendiri. Tentu kita harus memberikan apresiasi, siapa lagi yang bisa membesarkan kalau bukan orang Sragen juga," kata Yuni.



Yuni menerangkan, untuk saat ini program pasar online ini baru diikuti oleh 30 pedagang dari Pasar Bunder, Sragen. Pihaknya optimis, pasar online ini akan menular ke pasar-pasar tradisional yang lain.

"Pasar online ini barangnya sudah bervariasi. Semua ada baik sayur, daging buah bahkan pakaian hingga gerabah. Ini salah satu alternatif bagi warga untuk tetap di rumah tapi masih bisa memenuhi kebutuhan yang diinginkan," urai Yuni.

Pihaknya berharap, terobosan ini mampu membantu warga melewati masa pandemi Corona. Hingga kini, respon pedagang maupun warga juga sangat tinggi menyambut dibukanya pasar online tersebut.

Sementara Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Desperindag) Kabupaten Sragen, Tedy Rosanto mengungkapkan program online ini mulai digagas sebulan terakhir, menyikapi lesunya pasar tradisional sejak pandemi Corona melanda. Sebelum diluncurkan, pihaknya terlebih dulu menggelar pelatihan kepada para pedagang pasar tradisional.

"Kita dari awal beri pelatihan. Kendalanya banyak, seperti ponsel pedagang yang belum support hingga berbagai persoalan teknis lain. Pelan-pelan kita arahkan, lama-lama bisa," kata Tedy.

Tedy melanjutkan, program pasar online ini tergolong sukses. Sejak dua pekan dioperasikan, transaksi jual-beli di pasar ini terus mengalami peningkatan. Bahkan saat ini banyak pedagang yang mengajukan permintaan untuk turut bergabung di pasar online ini.

"Transaksi terus mengalami peningkatan. Apalagi setelah Pemkab Sragen mengumumkan KLB Corona kemarin. Ini salah satu bentuk kehadiran kami selaku pemerintah untuk membantu meningkatkan perekonomian pedagang," imbuh Tedy.



Simak Video "Wanita Sragen Melahirkan Saat Latihan Silat Ternyata Tak Tahu Kalau Hamil"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads