Jumlah pengangguran terbuka di kuartal II-2020 diprediksi meningkat. Prediksi penambahan pengangguran itu dibuat dalam tiga skenario dengan mempertimbangkan kebijakan penanggulangan virus Corona (COVID-19) di tanah air.
Pada Agustus 2019, jumlah pengangguran terbuka tercatat 7,05 juta orang atau 5,28% dari total angkatan kerja. Ini belum termasuk yang setengah menganggur yang jumlahnya 8,14 juta, dan pekerja paruh waktu 28,41 juta orang.
Direktur Riset CORE Indonesia memprediksi ada tambahan jumlah angka pengangguran terbuka mulai dari 4,25 juta orang sampai 9,35 juta orang. Tambahan tersebut berdasarkan skenario yang dibuat oleh lembaga riset ini. Penambahan ini akan terjadi di kuartal II-2020.
"Kita perkirakan pengangguran bisa bertambah sekitar 4,35 juta pada skenario paling mild hingga 9,35 juta untuk skenario terburuk," kata Piter saat dihubungi detikcom, Jakarta, Sabtu (18/4/2020).
Pada skenario ringan, ada tambahan 4,25 juta orang pengangguran di mana 3,4 juta orang berada di Pulau Jawa, dengan asumsi penyebaran COVID-19 semakin luas pada Mei 2020 tetapi tidak sampai memburuk karena kebijakan PSBB hanya diterapkan di wilayah tertentu di Pulau Jawa dan satu dua kota di luar Jawa.
Pada skenario sedang, ada tambahan 6,68 juta orang pengangguran di mana 5,06 juta orang berada di Pulau Jawa, dengan asumsi penyebaran COVID-19 lebih luas dan kebijakan PSBB diberlakukan luas di banyak wilayah di Pulau Jawa dan beberapa kota di luar Jawa.
Pada skenario berat, ada tambahan 9,35 juta orang pengangguran di mana 6,94 juta orang berada di Pulau Jawa, dengan asumsi penyebaran COVID-19 tak terbendung lagi dan kebijakan PSBB diberlakukan secara luas baik di Pulau Jawa maupun luar Jawa, dengan standar yang sangat ketat.
Simak Video "Video: Menaker Ungkap Pengangguran Lulusan SMA dan SMK Capai 3 Juta "
[Gambas:Video 20detik]