Di tengah penyebaran virus Corona (COVID-19) ini, semua kementerian diminta turun langsung mencegah pelebaran dampaknya terhadap perekonomian dan juga masyarakat. Di Kementerian Perdagangan (Kemendag) sendiri, langkah yang dilakukan untuk mencegah dampak Corona yakni memberikan relaksasi impor dan larangan ekspor khususnya untuk produk-produk yang diperlukan dalam penanganan Corona.
Menteri Perdagangan (Mendag) Agus Suparmanto mengatakan, pihaknya sudah memberikan kemudahan dalam mengimpor produk alat kesehatan (alkes) untuk penanganan Corona, dan juga bahan pangan yang mengalami kelangkaan di tengah pandemi ini.
"Kita membuat regulasi dan juga melakukan deregulasi. Artinya, salah satunya juga merelaksasi impor dan juga memberikan larangan ekspor. Untuk relaksasi impor ini berkaitan dengan alat kesehatan terutama untuk menghadapi COVID-19 ini. Kemudian juga impor kita permudah terutama bahan pokok, salah satunya bawang putih dan bawang bombai," kata Agus kepada tim Blak-blakan detikcom di kediamannya, Jumat (17/4/2020).
Namun, relaksasi perizinan impor dari Kemendag ini tak serta-merta memuluskan segala prosesnya, Pasalnya, sejumlah hambatan masih ditemui importir, misalnya dengan kebijakan lockdown di negara asal. Atau pun menghadapi persaingan yang ketat dengan negara lain karena tingginya permintaan atas suatu produk. Meski begitu, Agus memastikan segala proses pengadaan kebutuhan negeri ini akan tetap berjalan.
"Memang ini ada 2 hal, pertama situasi COVID-19 ini dapat memperlambat, tapi tetap bisa berjalan. Kedua, antara demand dan supply. Saat ini demand besar tapi tidak terlalu besar, artinya dalam koridor yang cukup. Walaupun ada kenaikan ini hanya sedikit, tidak signifikan, dan nilai tukar rupiah terhadap dolar juga masih bisa terjangkau. Dengan adanya relaksasi impor ini justru mempermudah dan mempercepat proses-prosesnya," imbuh Agus.
Di luar masalah ekspor-impor, Indonesia akan memasuki bulan Ramadhan, dan Hari Raya Idul Fitri. Tentunya, pemerintah pun tahu di periode tersebutlah permintaan akan komoditas pangan akan melonjak. Sehingga, keamanan stok dan harga pangan pun dipertanyakan. Apalagi saat ini virus Corona masih menggerogoti Indonesia.
"Pada dasarnya saya sudah memantau stok nasional, saya menjamin kebutuhan bahan pokok ini terpenuhi pada saat bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri. Kami sudah pantau dengan pemerintah daerah (pemda), Satgas Pangan, dan juga pelaku usaha, distributor, importir, untuk memastikan kecukupan menjelang Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri," jelas Agus.
Pada bagian lain, Agus juga membeberkan soal neraca perdagangan Indonesia di tengah Corona, tantangan menghadapi oknum penimbun masker, dan juga hubungan dengan Kementerian Pertanian (Kementan) dan juga Bulog yang sedang hangat diperbincangkan. Selengkapnya, saksikan Blak-blakan Menteri Perdagangan Agus Suparmanto di detikcom, Senin 20 April 2020.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT