Menurut Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandajaitan, keputusan larangan mudik baru dirilis sekarang karena pemerintah mengikuti strategi militer, yaitu dikaji secara matang dan bertahap.
Selain itu, berita terpopuler lainnya adalah sanksi bagi mereka yang ngotot tetap mudik meski sudah dilarang. Ada pula tentang harga minyak dunia anjlok hingga minus, namun belum ada tanda-tanda harga BBM bakal turun.
Nah, penasaran pengin tahu selengkapnya? Baca 5 berita detikFinance terpopuler berikut ini.
Strategi Militer di Balik Larangan Mudik
Menko Kemaritiman dan Investasi/Foto: Rachman Haryanto
|
Menko Maritim dan Investasi yang juga Menteri Perhubungan Ad Interim Luhut Binsar Pandjaitan menerangkan keputusan terkait mudik itu merupakan langkah bertahap. Strategi itu menurutnya merupakan strategi militer.
"Strategi pemerintah seperti strategi militer itu adalah strategi bertahap bertahap bertingkat berlanjut semua dipersiapkan matang, cermat," tuturnya melalui konferensi pers virtual, Selasa (21/4/2020).
Baca selengkapnya di sini: Mudik Baru Dilarang Sekarang, Luhut: Itu Strategi Militer
Sanksi Tegas buat yang Nekat Mudik
Foto: Rachman Haryanto
|
Sebelumnya, Jokowi hanya melarang mudik untuk aparatur sipil negara (ASN), pegawai BUMN, dan TNI-Polri.
"Mudik semuanya akan kita larang," ujar Jokowi membuka ratas di Istana Presiden yang disiarkan langsung lewat akun YouTube Setpres, Selasa (21/4/2020).
Kementerian Perhubungan sendiri sudah mulai menggarap aturan setingkat Peraturan Menteri untuk mengatur jalannya transportasi saat pelarangan mudik. Dalam aturan ini, bagi yang masih nekat mudik bakal kena sanksi.
Baca selengkapnya di sini: Jokowi Larang Mudik, Ini Sanksinya Kalau Nekat Melanggar
Harga Minyak Dunia Anjlok, Kapan BBM Turun?
Ilustrasi minyak dunia/Foto: DW (News)
|
Sementara, pada awal April terjadi perundingan OPEC+ terkait produksi minyak di mana telah terjadi kesepakatan untuk memangkas produksi minyak sampai 9,7 juta barel per hari pada bulan Mei dan Juni 2020 dan tidak menutup kemungkinan bisa diperpanjang.
Namun demikian hasil perundingan tersebut masih belum memberi efek perubahan harga minyak karena permintaan menurun akibat pandemi COVID-19 yang menyebabkan banyak negara menerapkan kebijakan lockdown. Serta, adanya dampak dari melemahnya perekonomian global.
Menyikapi kondisi tersebut, pemerintah terus mencermati perkembangan global tersebut sekaligus mempertimbangkan kondisi energi di dalam negeri.
Baca selengkapnya di sini: Harga Minyak Mentah Anjlok Gila-gilaan, BBM Kapan Turun?
Direksi dan Komisaris BUMN Tak Terima THR
Gedung Kementerian BUMN/Foto: Hendra Kusuma-detikFinance
|
Menteri BUMN Erick Thohir sudah mengeluarkan surat dengan nomor S-255/MBU/04/2020 terkait larangan pemberian THR tersebut.
"Kepada Direksi dan Dewan Komisaris/Dewan Pengawas tidak diberikan THR tahun 2020," bunyi poin satu surat yang ditandatangani Erick tersebut seperti dikutip, Selasa (21/4/2020).
Baca selengkapnya di sini: Direksi dan Komisaris BUMN Tak Dapat THR Tahun Ini
Dicopot dari Posisi Komut, Refly Harun Curhat di Medsos
Foto: Ari Saputra
|
Merespons keputusan itu, Refly Harun pun mencurahkan pendapatnya di akun sosial media (sosmed) Twitter @ReflyHZ. Cuitan yang sudah di re-tweet 5.200 kali dan disukai oleh 19.200 orang itu berisikan pernyataan terima kasih pada mantan Menteri BUMN Rini Soemarno, Erick Thohir, dan juga Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Terima kasih Rini Soemarno yang sudah mengangkat saya, terima kasih Erick Thohir yang sudah memberhentikan, dan terima kasih Presiden Jokowi yang sudah mengangkat dan memberhentikan. Izin berada di garis luar untuk terus jadi peniup peluit. Pemerintah benar kita dukung, nggak benar kita kritik. Salam," tulis Refly dalam akun Twitternya dikutip detikcom, Selasa (21/4/2020).
Baca selengkapnya di sini: Dicopot dari Komut Pelindo I, Refly Harun Curhat di Sosmed
Halaman 2 dari 6