Panen Cabai di Jateng, Kementan Bantu Distribusi Antarwilayah

Panen Cabai di Jateng, Kementan Bantu Distribusi Antarwilayah

Alfi Kholisdinuka - detikFinance
Jumat, 24 Apr 2020 14:23 WIB
Kementan
Foto: dok Kementan
Jakarta -

Pandemi COVID-19 berpengaruh pada distribusi pangan, terlebih adanya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di beberapa wilayah juga menyebabkan produsen pangan mengalami kesulitan dalam memasarkan hasil panen sebab daya serap pasar rendah.

Menurut Kepala Pusat Distribusi dan Cadangan Pangan Risfaheri padahal saat ini musim panen cabai di Jawa Tengah terutama di Magelang dan Temanggung. Namun karena kondisi pandemi ini membuat pasar menjadi lesu, sementara tanaman cabai tetap berproduksi dan hasil panen petani harus terserap.

"Untuk meningkatkan serapan cabai khususnya Cabai Merah Keriting (CMK) di Jateng, perlu didistribusikan ke luar Jawa terutama Sumatera yang konsumsi CMK-nya cukup besar," ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (24/4/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita harapkan dengan pengiriman cabai dari sentra produksi ke luar Jawa ini agar suplai dan kebutuhan seimbang sehingga dapat mendongkrak harga di petani, dan petani tetap semangat menanam," imbuhnya.

Jakarta sendiri menjadi salah satu pasar utama wilayah Jateng dan Jatim. Rendahnya serapan di pasar Jakarta mengakibatkan cabai di petani menumpuk, bahkan untuk cabai merah keriting (CMK) di tingkat petani jatuh sampai di bawah Rp 10.000/kg.

ADVERTISEMENT

Salah satu upaya Kementan untuk mengatasi anjloknya harga cabai di petani, sebanyak 13,5 ton CMK dari Magelang dan Temanggung, Jawa Tengah telah didistribusikan ke Sumatera Barat dan Jambi dengan menggunakan kendaraan truk sejak hari Kamis (23/4/2020) kemarin.

Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementan Agung Hendriadi mengatakan di tengah kondisi pandemi sekarang ini petani harus tetap bergairah dengan cara menjaga agar harga tidak anjlok.

"Salah satu stimulus yang kita berikan memfasilitasi transportasi pangan agar hasil panen petani dapat terserap oleh pasar," jelas Agung.

Sebelumnya dalam berbagai kesempatan, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menegaskan, pihaknya berupaya menjaga ketersediaan pasokan dengan memperlancar distribusi bahan pangan pokok. Upaya ini dilakukan untuk membantu petani mendapatkan harga jual yang menguntungkan, dan konsumen membeli dengan harga layak.




(ega/ara)

Hide Ads