Ekonom senior Faisal Basri kembali menyinggung nama Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Faisal menilai penanganan pandemi COVID-19 di Indonesia tidak jelas sebab tidak satu suara. Untuk itu dia mempertanyakan siapa yang jadi komandannya, apakah Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, atau siapa?
Menjawab kritik tersebut, Juru Bicara (Jubir) Menko Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Jodi Mahardi justru menilai Faisal Basri tak paham tugas, pokok, dan fungsi (tupoksi) Luhut sebagai Menko dan juga Menteri Perhubungan ad interim.
Selain itu, Jodi menegaskan kebijakan yang diambil Luhut sudah dikoordinasikan dengan kementerian/lembaga terkait, dan juga Presiden Joko Widodo (Jokowi).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mungkin pengamat ekonomi tersebut kurang paham tupoksi Menteri Perhubungan. Pak Luhut selaku Menteri Perhubungan ad interim sesuai tugasnya mengambil kebijakan di sektornya, dan selalu berdasarkan keputusan Presiden dan berkoordinasi dengan menteri-menteri lain, dan juga para kepala daerah terkait dan masukan dari para stakeholders dan masyarakat," kata Jodi kepada detikcom, Sabtu (25/4/2020).
Tak hanya itu, Jodi juga merespons pernyataan Faisal tentang PSBB yang dinilai tidak disiplin. Menurut Jodi, masyarakat juga harus berperan agar kebijakan ini efektif sepenuhnya.
"Efektivitas pelaksanaan PSBB tentunya menjadi tanggung jawab semua pihak, pemerintah pusat, kepala daerah, dan yang paling penting juga adalah masyarakat sendiri. Kalau masih ada yang keluyuran di Pancoran misalnya...itu kan dia juga berpotensi menjadi carrier. Jadi kita semua memang harus introspeksi diri," pungkasnya.
Simak Video "Luhut: Saya Punya Banyak Kenangan dengan Faisal Basri"
[Gambas:Video 20detik]