Bisnis Jasa Kurir Bertahan di Tengah Corona

Bisnis Jasa Kurir Bertahan di Tengah Corona

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Selasa, 28 Apr 2020 05:27 WIB
Logistik MotoGP
Foto: Instagram @motogp
Jakarta -

Bisnis jasa pengiriman logistik dan ekspedisi masih tetap bertahan di tengah merebaknya Corona di Indonesia. Apalagi dengan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dan bulan suci Ramadhan.

Menurut Asosiasi, bisnis ekspedisi memang menjadi salah satu sektor yang diizinkan untuk beroperasi meskipun ada PSBB. Selain itu pengiriman barang mulai dari alat kesehatan sampai sembako masih menjadi primadona.

Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres, Pos, dan Logistik Indonesia (Asperindo) Mohamad Feriadi menjelaskan saat PSBB dan awal Ramadhan ini paling banyak orang mengirimkan makanan sampai alat kesehatan.

"Sekarang ini barang yang diperjualbelikan secara online itu dikirim lewat ekspedisi. Seperti healthcare, sembako, pakaian, barang rumah tangga sampai asesoris," kata Feriadi saat dihubungi detikcom, Senin (27/4/2020).

Dia mengungkapkan, memang sembako dan makanan adalah barang yang paling dibutuhkan saat ini selama pembatasan sosial. Menurut dia, perpindahan dari offline to online secara besar-besaran terjadi saat ini.

"Jadi transformasi digital itu terjadi sekarang, secara massif dan besar-besaran. Mau tidak mau pelaku usaha harus ikuti ini," jelas dia.

Walaupun ada pembatasan operasional pesawat terbang perusahaan logistik berupaya untuk memuaskan pelanggan di luar pulau agar tetap sampai dengan baik.

Dia menjelaskan saat ini sudah ada beberapa pesawat freighter (angkut) yang memang digunakan untuk angkutan cargo.


"Ada juga beberapa penerbangan komersil kelihatannya saat ini mengambil potensi bisnis cargo," kata Feriadi.

Feriadi mengungkapkan, kondisi ini memang turut mengganggu jadwal-jadwal pengiriman barang. Karena jumlah penerbangan cargo berkurang.

Sehingga ada beberapa barang yang harus disesuaikan karena tidak dapat memenuhi service level agreement (SLA) dengan pelanggan.


Nasib Ekspedisi

Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres, Pos, dan Logistik Indonesia (Asperindo) Mohamad Feriadi perusahaan logistik berupaya untuk memuaskan pelanggan di luar pulau agar tetap sampai dengan baik.

Dia menjelaskan saat ini sudah ada beberapa pesawat ferighter (angkut) yang memang digunakan untuk angkutan cargo.

"Ada juga beberapa penerbangan komersil kelihatannya saat ini mengambil potensi bisnis cargo," kata Feriadi saat dihubungi detikcom, Senin (27/4/2020).

Feriadi mengungkapkan, kondisi ini memang turut mengganggu jadwal-jadwal pengiriman barang. Karena jumlah penerbangan cargo berkurang.

Sehingga ada beberapa barang yang harus disesuaikan karena tidak dapat memenuhi service level agreement (SLA) dengan pelanggan.

Sebelumnya Direktur Jenderal Perhubungan Udara Novie Riyanto mengungkapkan pembatasan ini diatur dalam Peraturan Menteri Perhubungan no 25 tahun 2020 tentang Pengendalian Transportasi Selama Masa Mudik Idul Fitri Tahun 1441 Hijriah dalam rangka pencegahan penyebaran COVID-19.


Novie juga menegaskan, bandar udara serta pelayanan navigasi penerbangan akan tetap beroperasi secara Normal.

Sementara itu, untuk penerbangan internasional dari dan menuju Indonesia, tetap berjalan normal, dengan tetap mengacu pada protokol kesehatan.

"Selanjutnya, kami akan tetap memastikan konektivitas logistik tidak terganggu, termasuk pengangkutan sample infectious substances. Pengangkutan kargo dapat dilakukan dengan pesawat konfigurasi penumpang atau dengan pesawat khusus kargo dapat dilaksanakan apabila telah memiliki flight approval," kata Novie.


Hide Ads