Curhat ke Ganjar, Buruh Ngaku Sulit Akses Kartu Pra Kerja

Curhat ke Ganjar, Buruh Ngaku Sulit Akses Kartu Pra Kerja

Angling Adhitya Purbaya - detikFinance
Selasa, 28 Apr 2020 15:34 WIB
Ilustrasi Kartu Pra Kerja
Foto: Ilustrasi Kartu Pra Kerja (Tim Infografis: Luthfy Syahban)
Semarang -

Perwakilan serikat buruh bertemu Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo hari ini, Selasa (28/4/2020). Salah satu yang dikeluhkan soal sulitnya mengakses Kartu Pra Kerja.

Ketua Konfederasi Serikat Buruh Indonesia (KSBI) Jawa Tengah, Wahyudi mengatakan banyak yang masih kesulitan mengakses program tersebut karena adanya keterbatasan pengetahuan berkaitan pendaftaran yang dilakukan secara online.

"Kami minta kebijakan pemerintah agar proses pendaftaran kartu Pra Kerja ini dipermudah. Banyak teman-teman kami yang belum melek teknologi dan kesulitan mengakses soal itu," kata Wahyudi di ruang rapat kantor Gubernur Jateng, Jalan Pahlawan, Semarang.

"Sudah banyak anggota kami yang mengeluh soal ini. Sulit mengakses masuk kartu Pra Kerja. Padahal, Kartu Pra Kerja bagaikan angin surga buat kami para buruh yang di PHK atau dirumahkan saat ini," imbuhnya,'


Hal lain yang disampaikan yaitu terkait apakah Jaminan Hari Tua bisa dicairkan di masa sulit pandemi ini. Ia berharap ada pemecahan masalah terkait tidak adanya pendapatan dari buruh yang dirumahkan. Di serikatnya setidaknya ada 2.000 buruh di-PHK atau dirumahkan.

"Termasuk kami juga minta pencerahan, apakah kami yang di PHK atau dirumahkan bisa mencairkan jaminan hari tua (JHT) untuk menopang kehidupan kami. Kami sangat berharap dukungan pemerintah, termasuk adanya bantuan langsung tunai kepada kawan-kawan yang terdampak," pungkasnya.

Apa respons Ganjar Pranowo? Klik halaman selanjutnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mencatat keluhan-keluhan tersebut. Ia mengatakan terkait kartu pra kerja dan BPJS atau jaminan hari tua akan dilakukan koordinasi dengan pemerintah pusat.

"Kawan-kawan buruh melaporkan soal nasibnya, ada yang di PHK, dirumahkan, BPJS nunggak dan bagaimana nasib mereka. Beberapa yang itu hubungannya dengan pusat, pasti akan kami bantu fasilitasi, seperti soal Kartu Pra Kerja atau BPJS," kata Ganjar.

Ganjar menjelaskan memang masih ada yang kesulitan terkait pendaftaran Kartu Pra Kerja. Salah satu faktornya yaitu tingginya peminat di mana kuota 5,5 juta namun pendaftar sudah sekitar 7 juta.

"Sebab kalau hanya lewat satu pintu, sulit masuknya. Apalagi kuota hanya 5,5 juta itu, sekarang pendaftarnya sudah 7 juta. Kami sudah koordinasi dan kami sampaikan pada Presiden soal ini. Kami mendorong agar bisa dikirim manual, silahkan nanti pusat melakukan verifikasi," jelasnya.


Ia menjelaskan di Jawa Tengah ada sekitar 45 buruh yang dirumahkan. Upaya untuk membantu mereka dilakukan termasuk agar ada upaya saling gotong royong.

"Mereka hanya minta selama dirumahkan atau di PHK tetap mendapat haknya yang disesuaikan. Paling tidak selama tiga bulan. Saya sudah mengajak seluruh perusahaan di Jateng untuk iuran bareng-bareng untuk membantu para buruh," terangnya.

"Kalau buruh, atau Kadin bisa kompak soal ini, maka ini bisa sangat baik. Kita bisa menjadi contoh dan menghadapi proses ini dengan baik," imbuh Ganjar.



Simak Video "Video: Ganjar Ungkap Pesan Megawati kepada Kepala Daerah Kader PDIP"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads