Bisnis angkutan penumpang terpukul gara-gara merebaknya Corona. Apalagi ditambah dengan penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dan larangan mudik.
Ketua DPD Organisasi Angkutan Darat (Organda) DIY V Hananto mengatakan hingga saat ini sudah ada ribuan driver dan co driver yang dirumahkan.
"Untuk angkutan wisata 2.100 orang dirumahkan, AKAP 350 orang, untuk taksi ada 800 an orang yang dirumahkan. Tapi bagi kami itu dirumahkan sementara," kata Hananto saat dihubungi wartawan, Rabu (29/4/2020).
Hananto menjelaskan, untuk operasional angkutan pariwisata sudah disetop total mulai 15 Maret 2020. Sedangkan untuk AKAP mulai berhenti beroperasi sejak 24 April atau semenjak larangan mudik diberlakukan.
Langkah tersebut diambil demi mencegah risiko tertular Corona. Selama Corona penurunan omzet di sektor angkutan pariwisata mencapai 100%.
Sementara untuk AKAP kendati masih sempat beroperasi namun biaya operasional yang dikeluarkan terlalu tinggi.
"Kalau di pariwisata penurunannya 100 persen kalau stop operasi kan omzetnya nol. Kalau AKAP masih ada sampai 24 April, tapi ya biaya operasi dan penghasilan tidak sebanding," tuturnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Klik halaman selanjutnya.
Simak Video "Video: Iyus, Orang Indonesia Pertama yang Diterima Jadi Sopir Bus di Jepang"
[Gambas:Video 20detik]