Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kementan) Suwandi memastikan panen beras di bulan April, Mei hingga Juni 2020 akan mencapai 10,56 juta ton, sementara kebutuhan 3 bulan 7,6 juta ton. Dengan demikian, panen dalam 3 bulan ini akan surplus 6,4 juta ton.
"Produksi selama April-Mei-Juni 10,56 juta ton, kebutuhan konsumsi 3 bulan 7,6 juta ton. Sehingga Surplus 6,4 juta ton," ungkap Suwandi dalam rapat dengar pendapat (RDP) virtual dengan Komisi IV DPR RI, Rabu (29/4/2020).
Namun, Ketua Komisi IV DPR RI Sudin dari fraksi PDIP mempertanyakan pernyataan tersebut. Sudin meminta Kementan menjabarkan data panen tersebut, tak hanya menyebutkan potensi surplus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saudara Dirjen, Anda yakin surplus 6,4 juta ton? Karena Anda harus bertanggung jawab, karena ini masalah nasional. Masalah perut rakyat. Sekali lagi pertanyaan saya tolong dijawab, Anda yakin?" tegas Sudin.
"Kami Komisi IV ingin penjelasan, wilayah mana saja yang dikatakan akan panen April-Mei-Juni," lanjut Sudin.
Merespons pertanyaan itu, Suwandi menjabarkan panen raya ini berasal dari 18 provinsi dengan wilayah yang produksinya tertinggi di antaranya Jawa Barat (Jabar), Jawa Tengah (Jateng), Jawa Timur (Jatim), Sumatera Selatan (Sumsel), Lampung, Kalimantan Selatan (Kalsel), Sulawesi Selatan (Sulsel), Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Banten.
"Kemudian sebaran panen dari data BPS per provinsi, yang paling besar baik April-Mei-Juni, Jawa Barat 293 ribu hektare (ha), Mei 258 ribu ha, dan Juni 109 ribu ha. Jawa Tengah April 293 ribu ha, Mei 196 ribu Ha, dan Juni 112 ribu ha. Kemudian Jawa Timur ini terluas 377 ribu ha, Mei 185 ribu Ha, dan Juni 70 ribu ha," papar Suwandi.
Simak Video "Video Mentan Lapor Prabowo Stok Beras Tertinggi dalam 23 Tahun"
[Gambas:Video 20detik]