Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus menggulirkan bantuan budidaya ikan sistem mina padi kepada masyarakat sebagai upaya menjaga stabilitas pasokan ikan air tawar. Bantuan itu diharapkan dapat mengaktifkan kegiatan budidaya ikan agar tetap berlangsung di tengah wabah COVID-19.
"Minapadi merupakan model inovasi akuakultur yang dapat memberikan keuntungan berlipat, program budidaya ikan sistem mina padi dapat menjadi salah satu solusi yang tepat untuk diterapkan, terutama di tengah kelesuan ekonomi akibat pandemi COVID-19," ujar Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Slamet Soebjakto dalam keterangan tertulis, Sabtu (2/5/2020)
Menurut Slamet keunggulan dari budidaya ikan sistem mina padi ini mampu menghasilkan padi organik dengan peningkatan hasil panen padi 2-3 ton serta pendapatan tambahan pendapatan dari ikan minimal 1 ton ikan per hektare, sehingga menjadikan sistem ini sebagai salah satu model yang tepat untuk meningkatkan taraf ekonomi petani.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Keuntungan lainnya adalah pada saat proses produksi padi tidak menggunakan pestisida serta minim dalam penggunaan pupuk sehingga total petani dapat memperoleh tambahan pendapatan hingga 40%. Jadi melalui budidaya ini masyarakat tidak hanya dapat padi, namun juga mendapatkan ikan sebagai asupan protein," jelas Slamet.
Sebelumnya, pada tahun 2019 KKP telah menggelontorkan bantuan budidaya ikan sistem mina padi ke 18 Kabupaten/Kota di 12 Provinsi di seluruh Indonesia dengan total luas lahan sebesar 400 Ha. Sedangkan di tahun 2020 KKP telah menyiapkan bantuan untuk 100 Ha lahan mina padi baru di seluruh Indonesia.
"Untuk penyaluran bantuan yang tepat sasaran, sebelumnya kami telah memastikan betul akan kelayakan calon penerima bantuan dan persyaratan teknis lokasi yang diperlukan seperti kemiringan tanah, status kepemilikan lahan, kelancaran sumber air dan akses transportasi dan komunikasi yang baik, termasuk kelembagaannya Hal ini penting untuk dilakukan guna mendukung kelancaran dan keberlanjutan usaha yang digeluti oleh penerima bantuan," ungkap Slamet.
"Dengan dukungan dan peran serta dinas serta penyuluh perikanan setempat dan juga keuletan serta kegigihan dalam melakukan usaha, niscaya usaha budidaya ikan sistem mina padi dapat turut membantu perekonomian masyarakat di daerah," jelasnya.
Salah satu bantuan budidaya ikan sistem mina padi yang telah diserahkan baru-baru ini kepada kelompok Pokdakan Mina Jaya di Kecamatan Tombatu timur, Kabupaten Minahasa Tenggara, Sulawesi Utara yang memiliki lahan seluas 6 Ha.
Adapun paket bantuan yang diberikan berupa benih ikan nila sebanyak 60 ribu ekor, 6,6 ton pakan ikan mandiri, serta sarana dan prasarana operasional dengan total bantuan senilai Rp 197,8 juta rupiah.
Turut hadir dalam acara tersebut Wakil Bupati Minahasa Tenggara, Kepala Balai Perikanan Budidaya Air Tawar (BPBAT) Tatelu, Kepala Dinas Perikanan serta perangkat desa setempat.
klik halaman selanjutnya.
Simak Video "Video: Pernyataan Lengkap KKP Terkait 4 Pulau di Anambas Dijual Online"
[Gambas:Video 20detik]