Begini Ramalan IMF Sampai Bank Dunia untuk Ekonomi RI

Begini Ramalan IMF Sampai Bank Dunia untuk Ekonomi RI

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Senin, 04 Mei 2020 17:43 WIB
Pandemi virus Corona membuat dunia usaha babak belur.  COVID-19 juga diproyeksi mendatangkan malapetaka pada ekonomi Indonesia, bahkan dunia.
Foto: Antara Foto
Jakarta -

Pandemi COVID-19 yang terjadi di berbagai negara tak hanya menyerang sektor kesehatan, tetapi juga perekonomian global termasuk Indonesia. Sejumlah lembaga internasional juga memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan Bank Dunia memprediksi ekonomi Indonesia minus 3,5% atau 2,1% pada tahun ini. Kemudian pada 2021 ekonomi Indonesia diproyeksi berada di kisaran 5,2%.

Kemudian Asian Development Bank (ADB) memproyeksi ekonomi Indonesia 2,5% pada 2020 dan 5% pada 2021. Selain itu Moody's juga meramal perekonomian Indonesia akan tumbuh 3% tahun ini dan 4,3% pada tahun depan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selanjutnya International Monetary Fund (IMF) memprediksi ekonomi Indonesia 0,5% pada 2020 dan 8,2% pada 2021. Lalu pemerintah Indonesia memproyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam skenario berat di kisaran 2,3% dan skenario sangat berat minus 0,4%.

"Kenapa terjadi variasi dari prediksi, karena sampai hari ini tidak ada yang tahu berapa lama dan seberapa dalam dampak COVID-19 ini ke perekonomian. Ini juga menunjukkan ketidakpastian karena tergantung seberapa lama lockdown atau pembatasan dilakukan," kata dia dalam rapat virtual dengan Banggar DPR, Senin (4/5/2020).

ADVERTISEMENT

Sebelumnya, Menteri Sri Mulyani memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada tiga bulan pertama atau kuartal I-2020 berada 4,5%. Menurutnya angka ini masih cukup lebih baik dibandingkan beberapa negara besar yang mengalami kontraksi lebih buruk akibat virus Corona.

"Pertumbuhan kuartal I-2020 kita antara 4,5 dan 4,7%," kata dia.

Menteri Sri Mulyani menyebut data sampai dengan minggu kedua pada bulan Maret 2020 sebelum diumumkan adanya virus corona di Indonesia masih menunjukkan denyut ekonomi yang positif. Namun, terjadi kontraksi di dua minggu selanjutnya.




(kil/fdl)

Hide Ads