Warga Ngeluh Tagihan Listrik Naik, 'Angkutan Gelap' Mudik Beredar

Warga Ngeluh Tagihan Listrik Naik, 'Angkutan Gelap' Mudik Beredar

Soraya Novika, Anisa Indraini - detikFinance
Senin, 04 Mei 2020 21:00 WIB
Warga Ngeluh Tagihan Listrik Naik, Angkutan Gelap Mudik Beredar
Foto: Rengga Sancaya
Jakarta - Berita terpopuler detikFinance Senin (4/5/2020) tentang masyarakat mengeluhkan tagihan listrik naik. Mereka yang mengeluh ini kebanyakan pelanggan pascabayar alias yang tidak memakai layanan token listrik.

Rata-rata mengeluhkan tagihan listrik April membengkak dibandingkan sebelumnya, padahal tidak ada pemakaian yang berlebihan. selain itu, berita terpopuler lainnya adalah layanan 'angkutan gelap' untuk pemudik kini berseliweran.

Pemerintah bersama Polri pun terus mengawasi ketat peredaran 'angkutan gelap' ini. Pengin tahu informasi selengkapnya? Baca 5 berita detikFinance terpopuler berikut ini:

Masyarakat Protes Tagihan Listrik Naik

Petugas PLN Distribusi Jakarta Raya, Area Bulungan, tengah melakukan pemeriksaan tegangan pada alat pembatas dan pengukur di rumah pelanggan R1. 900 VA, di daerah Gandaria Utara, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Selasa (17/11/2015).
Pemerintah telah memutuskan untuk tetap memberikan subsidi listrik kepada seluruh pelanggan PLN dengan daya 450 VA. Rengga Sancaya/detikcom. Foto: Rengga Sancaya
Masyarakat ramai-ramai mengeluhkan kenaikan tagihan listrik sejak pandemi virus Corona. Padahal, PT PLN (Persero) menyebut sama sekali tidak menaikkan tarif listrik kepada seluruh pelanggannya. PLN berdalih kenaikan tagihan listrik karena peningkatan pemakaian (kWh).

Pembaca detikcom mengaku memang terjadi kenaikan pemakaian kWh pada catatan tagihan listrik mereka. Akan tetapi, mereka tak percaya dengan data tersebut lantaran merasa masih menggunakan listrik sewajarnya tidak sebesar data pemakaian listrik yang ditagihkan PLN.

Baca selengkapnya keluhan pembaca detikcom yang tagihan listriknya naik, di sini: Tagihan Listrik Naik Tiga Kali Lipat, Warga: Padahal Pemakaian Biasa

Netizen Curhat Tagihan Listrik Naik

Memasuki tahun 2017, PLN Distribusi Jawa Barat terus menambah akses listrik untuk 1.815 desa. Sedikitnya 319 gardu akan dibangun. Foto: Rengga Sancaya
PLN memastikan tarif dasar listrik seluruh golongan tarif tidak naik, termasuk rumah tangga daya 900 Volt Ampere (VA) Rumah Tangga Mampu (RTM) dan di atasnya. Seperti diketahui penetapan tarif dilakukan 3 bulan sekali oleh pemerintah. Untuk tarif April hingga saat ini dinyatakan tetap, yakni sama dengan periode 3 bulan sebelumnya.

"Kami pastikan saat ini tidak ada kenaikan listrik, harga masih tetap sama dengan periode tiga bulan sebelumnya. Bahkan sejak tahun 2017 tarif listrik ini tidak pernah mengalami kenaikan," tutur Executive Vice President Corporate Communcation and CSR, I Made Suprateka.

PLN menyebut peningkatan tagihan rekening listrik pada pelanggan rumah tangga lebih disebabkan oleh meningkatnya penggunaan masyarakat akibat adanya pandemi virus corona yang membuat masyarakat banyak melakukan aktifitas di rumah.

Sayangnya, evaluasi 3 bulanan itu tak mendapat sambutan hangat masyarakat. Banyak yang merasa pemakaian listrik mereka tidak meningkat namun tagihan listriknya melonjak berkali-kali lipat dari sebelum adanya pandemi Corona.

Setidaknya keluhan semacam itu dapat dilihat di kolom komentar salah satu artikel berita detikcom yang berjudul 'Hasil Evaluasi 3 Bulanan: Tarif Listrik Tidak Naik!'. Di sana mayoritas pembaca mengeluhkan hal serupa.

Baca selengkapnya di sini: Netizen Ramai-ramai Curhat Tagihan Listrik Naik

'Angkuta Gelap' untuk Mudik Berseliweran, Segini Tarifnya

Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) masih terus dilakukan di Tol Cikampek. Polisi berhasil menindak sebuah mobil yang berisi pemudik asal Jakarta yang hendak menuju Pacitan, Jawa Timur. Polisi mengecek mereka yang nekat mudik/Foto: 20detik
Di tengah adanya larangan mudik, banyak bermunculan bisnis 'angkutan gelap' untuk menyelundupkan pemudik. Penawarannya pun langsung melalui beberapa media sosial, salah satunya Facebook.

detikcom mencoba menghubungi beberapa penyedia jasa layanan tersebut guna mengetahui berapa harga untuk sampai ke kampung halaman dengan cara 'kucing-kucingan'.

Tak tanggung-tanggung, ada yang mematok harga sampai Rp 4 juta untuk sekali antar ke kampung halaman menuju Solo. Harga tersebut untuk satu mobil Daihatsu Luxio, sudah termasuk tol dan bensin.

Baca selengkapnya di sini: Segini Tarif Sewa 'Angkutan Gelap' untuk Mudik

Bocoran PNS yang Dapat dan Tidak Terima THR

Sepuluh orang Pegawai Negeri Sipil (PNS) sujud syukur usai mengikuti pelantikan online di Aula SMAN 1 Ciamis, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Selasa (21/4/2020). Pelantikan tersebut diikuti sebanyak 1.064 PNS TA 2018 di lingkungan Pemerintah Provinsi Jabar, di tingkat provinsi pelantikan langsung diwakili tiga orang dari setiap agama, pengucapan sumpah dilakukan serentak dengan teleconference melalui aplikasi zoom sebagai implementasi imbauan pemerintah untuk melakukan phisycal distancing selama wabah COVID-19. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi/foc. Foto: ANTARA FOTO/ADENG BUSTOMI
Pemerintah sudah mengambil keputusan terkait Tunjangan Hari Raya (THR) untuk Pegawai Negeri Sipil (PNS) pada Lebaran tahun ini. Ada yang tetap mendapatkan THR, ada pula yang tidak mendapatkannya karena adanya pandemi virus Corona (COVID-19).

Pemerintah pun telah menyiapkan Rancangan Peraturan Pemerintah tentang Pemberian Tunjangan Hari Raya Tahun 2020 Kepada Pegawai Negeri Sipil, Prajurit Tentara Nasional Indonesia, Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia, Pegawai Nonpegawai Negeri Sipil, dan Penerima Pensiun Atau Tunjangan.

RPP tersebut dimuat dalam salinan draf surat Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati tertanggal 30 April yang ditujukan kepada Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) Tjahjo Kumolo.

Baca selengkapnya di sini: Bocoran PNS yang Bakal Dapat dan Tak Dapat THR Tahun Ini

Jual-Beli di Tokopedia Masih Aman?

e-Commerce Tokopedia Foto: detikINET/Agus Tri Haryanto
Tokopedia menjamin data pembayaran jual-beli beli di e-commerce miliknya tetap aman meskipun ada pihak yang berupaya meretas jejaring toko online tersebut.

Informasi peretasan awalnya diungkap akun Twitter @underthebreach. Di situ disebutkan peretasan terjadi pada Maret 2020 dan mempengaruhi 15 juta pengguna.

"Tokopedia memastikan tidak ada kebocoran data pembayaran. Seluruh transaksi dengan semua metode pembayaran, termasuk informasi kartu debit, kartu kredit dan OVO, di Tokopedia tetap terjaga keamanannya," kata VP of Corporate Communications Tokopedia Nuraini Razak melalui keterangan tertulis, Minggu (3/5/2020).

Baca selengkapnya di sini: Data Akun Tokopedia Kena Hack, Jual-Beli Masih Aman?
Halaman 2 dari 6
(hns/dna)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads