Pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal I-2020 hanya tumbuh 2,97%. Angka itu turun jauh jika dibandingkan dengan rata-rata pertumbuhan ekonomi RI yang biasanya di kisaran 5%.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menilai pertumbuhan ekonomi Indonesia terbilang cukup baik. Indonesia menjadi salah satu negara yang masih mampu mencatatkan pertumbuhan ekonomi di tengah pandemi, sementara negara lain ekonominya justru minus.
"Prediksi-prediksi yang disampaikan oleh IMF misalnya, itu prediksi 3 negara dengan pertumbuhan masih positif, yaitu Indonesia, China dan India. Pemerintah sendiri di APBN-P 2020 mematok pertumbuhan 2,3%. Jadi ini terlihat bahwa dengan penurunan di kuartal pertama ini senada dengan apa yang terjadi di 213 negara di global dan kita masih dalam posisi positif," ujarnya dalam konferensi pers virtual, Selasa (5/5/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Airlangga mengatakan, pertumbuhan ekonomi itu sesuai dengan yang diprediksi sebelumnya. Ekonomi RI akan dipengaruhi demand shock akibat wabah COVID-19.
"Apalagi di kuartal kedua ini pemerintah terapkan PSBB untuk memotong penyebaran dari COVID-19. Dari pemotongan ini dari segi kesehatan siklus yang terjadi tidak terjadi akselerasi bahkan beberapa perkiraan mengatakan bahwa di bulan Mei akan ada flattening off. Sehingga pemerintah juga sedang mempersiapkan exit strategy dari pandemi COVID-19 itu sendiri agar masalah di kesehatan tidak merembet ke sektor-sektor lain," tuturnya.
Dampak dari wabah ini juga terefleksi dari turunnya tingkat konsumsi rumah tangga. Selain itu kegiatan ekspor-impor juga menurun lantaran banyak negara yang melakukan lockdown.
(das/ara)