Ketua Asosiasi UMKM Indonesia (Akumindo) Ikhsan Ingratubun mengungkapkan saat ini bisnis UMKM dalam kondisi yang tak memungkinkan untuk membayar penuh gaji apalagi Tunjangan Hari Raya (THR) karyawannya lantaran dihantam virus Corona.
"Parah, sangat parah," ujar Ikhsan kepada detikcom, Selasa (5/5/2020).
Rata-rata bisnis UMKM saat ini sudah pada tutup sehingga 90% karyawannya sudah tidak digaji dan tak mendapat THR.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sekarang kondisinya saja sudah hampir semua atau sekitar 90% dirumahkan, jadi memang sudah tidak bisa bayar gaji apalagi THR," sambungnya.
Ikhsan menambahkan dampak ini dirasakan hampir di seluruh wilayah Indonesia dan karyawan UMKM di perkotaan adalah yang paling dominan terkena imbas kebijakan tersebut. Lantaran bisnis semacam ini memang paling banyak bergerak di perkotaan.
"Semuanya seluruh Indonesia lah, terutama daerah perkotaan," sambungnya.
Hanya sebagian kecil UMKM yang masih bisa membayar gaji dan THR karyawannya. Itu pun adalah UMKM yang masih bergerak secara online.
"Hanya sebagian kecil saja yang membayar itupun yang bergerak secara online. Sebelum COVID-19 operasional bisa 100%, tapi pada saat COVID-19 sejak Januari sampai Mei sekarang itu kan hanya sekitar 10-15% saja operasionalnya. Berarti kan karyawannya hanya tinggal 10-15% itupun kalau masih buka untuk melayani online," paparnya.
Beberapa jenis UMKM yang menurutnya masih mampu membayar gaji dan THR karyawan adalah UMKM yang bergerak di bidang ritel.
"Kalau dia ritel modern itu kan perusahaan besar juga seperti Alfamart, Indomart, terus kalau tukang-tukang sayur itu masih aman, tapi itu kan ga punya staf dia sendiri yang mengerjakan," pungkasnya.
(fdl/fdl)