Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menilai agak sulit untuk membangun kepercayaan asing agar mau berinvestasi di Indonesia. Sebab antara para pemangku kepentingan di dalam negeri sendiri saja tidak saling percaya.
"Untuk mendorong investasi ini kadang-kadang jujur dari lubuk hati yang paling dalam, rasanya agak susah karena bagaimana mungkin asing mau percaya sama kita kalau kita sendiri saja sesama anak bangsa nggak saling percaya," kata dia saat menyampaikan paparan melalui Instagram BKPM, Rabu (6/5/2020).
Misalnya menyangkut persoalan birokrasi. Bahlil menyebut ada pelaku usaha yang terganjal dalam mendapatkan pinjaman di bank karena sesuatu yang berbau politik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Birokrasinya sangat luar biasa sekali hebatnya. Ada uang sudah disetujui oleh perbankan, tetapi nggak bisa cair karena persoalan politik dan segala macam. Ini salah satu persoalan besar yang ada pada negara kita," jelasnya.
Tentu saja investasi asing atau penanaman modal asing (PMA) perlu diperhatikan. Sebab realisasinya pada triwulan I-2020 merosot imbas adanya pandemi COVID-19.
Dari total investasi Rp 210,7 triliun sepanjang Januari-Maret, investasi asing hanya memegang porsi sekitar Rp 98 triliun. Masih lebih dominan penanaman modal dalam negeri (PMDN).
"Nah saya ingin menjelaskan bahwa betul terjadi penurunan FDI (investasi asing) kita. Di periode yang sama (2019), FDI kita kurang lebih sekitar Rp 112 triliun. Itu menurun hampir 20%. Namun hal ini terjadi tidak hanya di Indonesia, di hampir semua negara itu FDI-nya menurun semuanya. Namun kondisi tersebut kami sudah mampu melakukan analisa dengan tim BKPM di bulan Januari ketika COVID-19 di Tiongkok," jelasnya.
Yang saat ini bisa dilakukan oleh pihaknya adalah mendorong investasi dari dalam negeri.
"Maka apa yang dilakukan oleh BKPM waktu itu adalah, agar total realisasinya tidak terlalu menurun jauh maka kita memaksimalkan PMDN kita. Jadi investasi di dalam negeri itu kita dorong, kita lakukan percepatan untuk bisa dilakukan," tambahnya.
(toy/ara)