Utang AS Capai Rp 375 Kuadriliun, Trump Dijuluki 'King of Debt'

Utang AS Capai Rp 375 Kuadriliun, Trump Dijuluki 'King of Debt'

Danang Sugianto - detikFinance
Kamis, 07 Mei 2020 15:00 WIB
Presiden China, Xi Jinping, menyerukan agar China dan Amerika Serikat (AS) bersatu untuk memerangi pandemi virus Corona.
Foto: AP Photo

Tapi tentu saja, akan ada konsekuensi jangka panjang dari utang yang menggunung itu. Ujungnya akan muncul tingkat suku bunga yang lebih tinggi, inflasi yang lebih besar dan kemungkinan pajak yang lebih tinggi.

Akan tetapi untuk saat ini, fokusnya adalah menjaga roda perekonomian AS tetap bertahan. Pada bulan Maret, Kongres meloloskan paket stimulus US$ 2,3 triliun, yang terbesar dalam sejarah AS.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kantor Anggaran Kongres memperkirakan defisit anggaran federal akan mencapai US$3,7 triliun tahun ini, naik dari US$1 triliun pada tahun 2019.

Kemungkinan juga masih akan ada stimulus yang diberikan pemerintah AS, sekitar US 2 triliun lagi akhir tahun ini. Stimulus itu untuk membantu pemerintah negara bagian dan lokal yang terpukul oleh krisis.

ADVERTISEMENT

Semua itu akan menambah tinggi tumpukan utang AS yang sudah menggunung. Tetapi pihak AS percaya tidak ada pilihan lain untuk mencegah krisis lebih lanjut.


(das/fdl)

Hide Ads