Orang miskin kagetan adalah masyarakat yang terpuruk ke garis kemiskinan karena imbas virus Corona. Lalu sebetulnya bagaimana virus Corona membuat banyak orang di Indonesia jatuh miskin?
Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Mohammad Faisal menjelaskan virus Corona telah memicu pembatasan gerak sosial. Sementara itu banyak masyarakat yang mendapat penghasilan mengandalkan kegiatan dan aktivitas sosial.
"Pemicunya jelas karena adanya wabah ini, direspons dengan pembatasan mobilitas dan restriksi aktivitas sosial. Sedangkan, banyak lapisan masyarakat kita bergantung pada mobilitas manusia, apalagi di kota besar," jelas Faisal kepada detikcom, Senin (11/5/2020).
Akibat pembatasan-pembatasan tersebut, orang-orang ini penghasilannya berkurang. Bahkan, paling buruk kehilangan pekerjaan sehingga sama sekali tak mendapatkan penghasilan.
"Mereka jadi kehilangan pekerjaan dan drop penghasilannya. Ini yang jadikan banyak orang yang masuk ke garis kemiskinan," ujar Faisal.
Faisal menjelaskan selama ini orang-orang tersebut masuk ke dalam golongan hampir miskin. Dia mengatakan jumlahnya sekitar 67 juta orang di Indonesia, dengan serangan virus Corona jutaan orang ini perlahan terjun ke garis kemiskinan.
"Ini make sense sama data kependudukan kita, jadi yang berada di bawah kemiskinan itu sekitar 25 juta, nah yang jadi masalah ini yang dekat sama garis kemiskinan alias hampir miskin 67 juta. Saat ada guncangan ekonomi mereka masuk ke garis kemiskinan," papar Faisal.
"Karakteristiknya mereka ini bekerja di sektor informal dan kondisi seperti ini sangat bergantung pada bansos," tambahnya.
Sebelumnya, Menko PMK Muhadjir mengatakan banyak orang miskin kagetan bermunculan selama wabah Corona. Awalnya, Muhadjir bicara mengenai masyarakat yang akan menerima bantuan sosial. Selama ini sudah ada masyarakat yang masuk Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), mereka sudah rutin menerima bansos.
Namun, banyak pihak yang belum masuk DTKS, orang-orang ini lah yang disebut Muhadjir sebagai orang miskin kagetan.
"Mereka ini adalah masyarakat yang semula dikategorikan mampu tapi sekarang jadi jatuh miskin akibat COVID-19 atau saya sebut miskin kagetan. Semula tidak miskin, sekarang jadi miskin," ungkap Muhadjir dalam siaran pers video, Jumat (8/5/2020).
(hns/hns)