Kementan Yakin Cetak Sawah Baru Ampuh Tangkal Krisis Pangan
Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian (Kementan) Sarwo Edhy meyakini rencana ini sangat efektif. Sarwo menuturkan, pemanfaatan lahan rawa gambut ini bisa jadi masa depan pertanian Indonesia.
"Ya sangat efektif karena kalau kering itu lahan yang bisa ditanami adalah di rawa. Kan kalau musim kering berarti di rawa surut, itulah potensi masa depan bangsa Indonesia sebetulnya di rawa," kata Sarwo kepada detikcom, Jumat (8/5/2020).
Ia menjelaskan, ketika musim hujan Indonesia bisa mengandalkan sawah reguler. Namun, ketika musim kemarau maka lahan rawa gambut adalah jawabannya.
"Ketika musim hujan di sawah reguler itu yang kita andalkan, ketika musim kemarau sasaran kita di rawa, dan biasanya hasilnya bagus," tutur Sarwo.
Selain itu, dengan kemajuan teknologi pertanian saat ini, ia yakin lahan rawa gambut itu bisa segera dioptimalisasi sebagai sawah padi.
"Kalau sekarang kan sudah dengan pola mekanisasi. Jadi sudah mengubah pola petani tradisional ke modern. Sekarang ada traktor amfibi untuk di rawa. Kalau dulu 1 Ha mungkin dilakukan oleh 15 orang selama 5-6 hari. Ini bandingannya, kalau mencangkul manual. Tapi kalau dengan alsintan, traktor amfibi yang khusus di rawa, itu paling 1 Ha 2 jam selesai. Supirnya kan 1, ya 1-2 cukup," terangnya.
Menurut Sarwo, saat ini pemerintah masih terus membahas teknis pelaksanaannya lebih lanjut. Namun, ia mengatakan targetnya di bulan Mei ini lahan rawa gambut tersebut bisa mulai dikerjakan untuk jadi sawah baru.
"Optimalisasi ya diupayakan di bulan Mei ini, tapi ini masih rapat-rapat," pungkasnya.
Simak Video "Video: Jokowi Ultah ke-64, Warga Solo Tumpengan-Doakan Cepat Sembuh"
[Gambas:Video 20detik]
(ang/ang)