Pandemi virus Corona atau COVID-19 telah memporak-porandakan ekonomi nasional. Badai PHK dan pekerja yang dirumahkan akan berujung pada bertambahnya angka kemiskinan.
Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengatakan kemungkinan target pembangunan 2020 dan 2021 akan terkoreksi. Salah satunya terkait tingkat kemiskinan.
"Realisasi kita pada 2019 tingkat kemiskinan 9,22% dan pada tahun 2020 kita berharap bisa tekan ke 9% bahkan 8,5%," tuturnya saat membuka Rakorbangpus 2020 secara virtual, Jakarta, Selasa (12/5/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Suharso mengakui kemungkinan angka kemiskinan akan mengalami kenaikan. Namun pemerintah akan fokus menekan angka kemiskinan agar tidak kembali ke dobel digit.
"Kalau kembali ke dua digit, pekerjaan berat yang dihadapi 2021. Di mana 2021 kita berharap masih bisa mengoreksinya ke angka 8,4%. Tapi, itu di dalam RPJMN-nya. Karenanya kita koreksi sedemikian rupa," tambahnya.
Pemerintah menargetkan bisa menekan angka kemiskinan sekitar 9,2-9,7% di 2021. Namun dia tidak yakin hal itu bisa terjadi.
"Kalau kita bisa bekerja dengan luar biasa, kita bisa mencapai 9,7% atau 9,2%, meski saya kurang yakin. Saya khawatir tingkat kemiskinan kalau bisa kita tekan, mudah-mudahan bisa dengan upaya kita," tambahnya.
(das/ara)