CEO Tokopedia William Tanuwijaya mengirim surat kepada penggunannya terkait kebocoran data beberapa waktu lalu. Ia pun menjadi pembicaraan di sosial media.
Dalam surat tersebut, William mengaku adanya pencurian data oleh pihak ketiga. Ia pun mengambil langkah dengan melakukan investigasi bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika serta Badan Siber dan Sandi Negara.
Selain konfirmasi kebocoran data, ia juga memberikan pesan kepada penggunanya agar selalu meningkatkan keamanan data dengan rutin mengganti password akun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nah, penasaran seperti apa sosok William Tanuwijaya sebenarnya?
1. Asal Pematang Siantar
William lahir dari keluarga sederhana di Pematang Siantar, Sumatera Utara pada 18 November 1981. Ia mengaku, baik dirinya dan keluarganya tak memiliki latar belakang sebagai wirausaha.
2. Pendidikan
Selepas SMA, ia diizinkan oleh ayah dan pamannya untuk merantau ke Jakarta. Tiba di Jakarta, William Tanuwijaya pun menempuh pendidikan di Universitas Bina Nusantara (Binus). Ia mengambil jurusan Teknik Informatika di tahun 1999.
3. Pernah Jadi Penjaga Warnet
Dalam kesempatan membagikan kisah hidupnya, ia bercerita sempat menjadi penjaga warnet. Pekerjaan itu ia ambil kala menempuh pendidikan S1.
Dari pengalamannya itu, ia mengaku mendapatkan banyak informasi sebagai awal mendirikan Tokopedia. "Saya cuma lulusan pekerja warnet, benar-benar jarang ke kampus, kalau ke kampus pas ujian saja. Belum pernah pengalaman bangun bisnis, track record belum ada, jadi modalnya semangat bambu runcing," terangnya beberapa waktu lalu.
4. Dirikan Tokopedia
Pada tahun 2009, William mantap membangun perusahaannya sendiri bersama Leontinus Alpha Edision. Pilihannya membangun toko jual beli online, karena ia saat bekerja di forum jual beli ia kerap mendapat komplain penipuan transaksi.
Namun jalan kesuksesan Tokopedia tidak mudah. Di awal pembangunannya William mengaku pernah gagal mencari modal hingga karyawan.
"Saya dulu gagal mencari modal dua tahun, mencari karyawan pun saya gagal di dua hari pertama waktu saya ikut job expo di kampus saya, yaitu Bina Nusantara," terang dia kala itu.
Kini, Tokopedia menjadi salah satu perusahaan rintisan atau startup dengan nilai valuasi lebih dari US$ 1 miliar. Perusahaan ini pun diberikan gelar unicorn di Indonesia.
5. Akui Kebocoran Data
Baru-baru ini beredar kabar kebocoran data pengguna Tokopedia di sosial media. Kejadian ini pun dikonfirmasi oleh William dengan memberikan surat kepada penggunanya.
Ia berjanji akan melakukan investigasi mendalam terkait kejadian ini. Tak lupa, ia berterima kasih atas dukungan yang diberikan kepada Tokopedia. Berikut pesan lengkapnya:
Kepada semua pengguna Tokopedia yang saya hormati,
Bisnis Tokopedia adalah bisnis kepercayaan. Sebagai perusahaan teknologi dengan platform marketplace terbesar di Indonesia, Tokopedia telah dipercaya oleh lebih dari 90 juta masyarakat Indonesia. Kepercayaan ini adalah sebuah amanah dan tanggung jawab yang selalu kami pegang teguh. Selama 11 tahun Tokopedia melayani masyarakat Indonesia, kami selalu memberi perhatian lebih kepada sistem keamanan kami. Kami terus membangun, mengembangkan, dan meningkatkan prosedur serta sistem antisipasi dan mitigasi kami, sesuai dengan standar terbaik dunia.
Pada tanggal 2 Mei 2020, kami menyadari adanya pencurian data oleh pihak ketiga yang tidak berwenang terkait informasi pengguna Tokopedia. Selain pemberitahuan yang telah kami informasikan sebelumnya, kami ingin memberikan informasi terbaru terkait langkah-langkah yang telah kami ambil hingga saat ini untuk mengatasi kejadian tersebut.
Pertama, setelah mengetahui kejadian ini, kami langsung memberikan informasi kepada seluruh pengguna Tokopedia, memulai proses investigasi dan mengambil langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk memastikan akun dan transaksi tetap terjaga. Kami terus pastikan bahwa kata sandi telah dienkripsi dengan enkripsi satu arah.
Kedua, kami telah berkomunikasi dan bekerja sama dengan pemerintah, antara lain Kementerian Komunikasi dan Informatika serta Badan Siber dan Sandi Negara untuk melakukan investigasi atas kejadian ini sekaligus memastikan keamanan dan perlindungan atas data pribadi Anda.
Ketiga, selain melakukan investigasi internal dengan teliti, kami juga telah menunjuk institusi independen kelas dunia yang memiliki spesialisasi di bidang keamanan siber dalam membantu investigasi dan identifikasi langkah-langkah yang diperlukan guna lebih meningkatkan lagi perlindungan data para pengguna Tokopedia.
Pengguna kami adalah prioritas utama. Maka dari itu, sebagai langkah pencegahan tambahan, kami senantiasa mengajak seluruh pengguna Tokopedia mengikuti anjuran langkah pengamanan agar semua tetap terlindungi, seperti memastikan bahwa Anda selalu mengganti kata sandi akun Tokopedia secara berkala, tidak menggunakan kata sandi yang sama di berbagai platform digital, dan menjaga OTP dengan tidak memberikan kode OTP tersebut kepada pihak manapun termasuk yang mengatasnamakan Tokopedia dan untuk alasan apapun.
Kami memahami bahwa kejadian ini telah menimbulkan ketidaknyamanan pada seluruh pengguna. Maka dari itu, kami ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh pengguna Tokopedia atas dukungan Anda yang tiada henti kepada kami di tengah tantangan kali ini.
Salam,
William Tanuwijaya
(pay/erd)