Pemerintah India akan menggelontorkan stimulus ekonomi senilai 20 triliun rupee setara US$ 266 miliar atau sekitar Rp 3.390 triliun (kurs Rp 15.000) untuk meredam dampak virus Corona (COVID-19). Stimulus tersebut setara dengan 10% dari produk domestik bruto (PDB) negara dengan perekonomian terbesar ketiga di Asia itu.
"Paket akan memberikan momentum baru dalam perjalanan perkembangan India dan meletakkan India pada jalur kemandirian," ujar Perdana Menteri India Narendra Modi dikutip dari CNN, Kamis (14/5/2020).
Selain itu, Modi juga menekankan perlunya negara untuk menjadi mandiri dan pentingnya membeli produk dalam negeri guna membantu perekonomian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Krisis virus Corona COVID-19 juga telah mengajarkan kita pentingnya rantai pasokan lokal. Kita sekarang harus berpikir tentang produk lokal," katanya.
Lebih lanjut, Modi merinci paket stimulus itu akan diperuntukkan bagi masyarakat yang kehilangan pekerjaan serta usaha berskala mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang tengah menghadapi tekanan dari pembatasan ketat aktivitas warga. Selain paket stimulus itu, India juga menghentikan sementara segala macam jenis tender dari perusahaan asing demi melindungi bisnis lokal.
Untuk diketahui, India memang masih menerapkan kebijakan lockdown yang baru akan berakhir pada 18 Mei 2020 mendatang, setelah diperpanjang dua kali.
Simak Video "Video WHO soal Ilmuwan China Temukan Virus Corona Baru Mirip Penyebab Covid-19"
[Gambas:Video 20detik]