Badan Pengkajian dan Pengembangan Perdagangan (BP3) Kementerian Perdagangan (Kemendag) mencatat ada penurunan produksi bawang merah hingga 30%.
"Saya agak surprise bawang merah. Ada informasi adanya masalah ketersediaan ini karena faktor produksi yang mengalami penurunan sekitar 30%," kata Kepala BP3 Kasan Muhri dalam webinar pangan Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN), Kamis (14/5/2020).
Herannya, dalam kondisi mengkhawatirkan tersebut justru ditemukan ekspor bawang merah pada periode Januari-Maret 2020 sebanyak 19 ton. Angka ini naik tiga kali lipat dari periode sebelumnya di tahun 2019.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Januari-Maret saya mencatat bawang merah ada yang diekspor sekitar 19 ton memang. Tetapi saya lihat ini kalau dibandingkan Januari-Maret 2019 itu naik tiga kali lipat," ungkap Kasan.
Menurutnya, ekspor bawang merah yang termasuk dalam 11 komoditas bahan pokok dan penting (bapokting) jadi persoalan. Apalagi saat ini Indonesia tengah ditekan pandemi virus Corona (COVID-19).
"Jadi dalam situasi seperti ini, bukan tidak mungkin beberapa ekspor pangan itu juga akan terjadi," imbuh dia.
Tak hanya bawang merah, pihaknya juga mencatat kenaikan ekspor buah-buahan hingga 1% dengan negara tujuan salah satunya ke Korea dan Uni Emirat Arab (UEA).
"Saya juga mencatat ekspor pangan Januari-Maret itu juga naik meski hanya 1% terutama buah-buahan. Dan beberapa informasi yang saya peroleh, tetap ekspor pangan ke beberapa negara itu juga terjadi, ke Korea, UEA," pungkas dia.
Simak Video "Video Progres Mecimapro Refund Tiket Konser DAY6 Jakarta: Capai 47 % "
[Gambas:Video 20detik]