Dia mencontohkan, pelaku UMKM yang biasanya membuat bendera untuk perayaan 17 Agustus banting setir dengan memproduksi masker kain.
"Saya kira sekarang sudah growing lah, misalnya UMKM yang memproduksi masker kain, dari konveksi-konveksi pembuat bendera 17-an, sekarang geser memproduksi masker kain," kata Teten dalam telekonferensi yang tayang di YouTube, Kamis (14/5/2020).
Produk masker kain memang sedang banyak dibutuhkan masyarakat untuk mencegah penularan virus Corona. Oleh karenanya dia menyarankan pelaku UMKM yang bisnisnya terdampak COVID-19 mulai mencari peluang-peluang baru.
"Nah masker kain ini permintaannya cukup besar. Apalagi nanti kalau mulai dibuka relaksasi (PSBB), kita harus mengikuti protokol 19 dan harus menggunakan masker. Di banyak negara masker kain ini efektif untuk mengurangi penularan," jelasnya.
Namun menurutnya, pelaku usaha ultra mikro sudah mulai berguguran karena gagal bertahan dari COVID-19.
"Nah di sini demand ada pelaku UMKM, terutama di ultra mikro yang memang sudah tidak bisa usaha. Yang masih bisa usaha, yang masih bisa usaha kita dorong mereka melakukan inovasi bisnis melihat peluang-peluang yang ada, kami juga bikin pelatihan-pelatihan berbagai sektor bagaimana mereka manfaatkan opportunity baru," tambahnya.
(toy/hns)