Direktur Utama ASDP Ira Puspadewi mengatakan bahwa ada penurunan angkutan logistik yang menggunakan fasilitas penyeberangan. Dia mencatat penurunannya sekitar 8% pada waktu yang sama di tahun 2019, data ini diambil dari 7 cabang utama ASDP di seluruh Indonesia.
"Datanya kami ambil dari Maret ke Mei, kalau dibandingkan angkutan barang juga turun sampai 8%. Memang kami melihat secara signifikan semua kategori penyeberangan turun," kata Ira dalam video conference bersama wartawan, Kamis (14/5/2020).
Dari data yang dipaparkan Ira, total kendaraan yang menyeberang pada pelabuhan milik ASDP ada 1.354.187 unit sejak Maret awal mula virus Corona. Jumlah ini turun 27% dibanding tahun sebelumnya yang mencapai 1.848.448 unit.
Kemudian, untuk kendaraan logistik turun 8% menjadi 783.545 unit. Padahal tahun lalu di waktu yang sama bisa mencapai 853.130 unit.
Ira mengatakan bahwa angkutan logistik turun disebabkan oleh rendahnya konsumsi sektor industri manufaktur yang menekan produksi. Hal itu membuat kapasitas pengiriman logistik merosot.
"Dapat dinyatakan ini logistik turun karena konsumsi dan kegiatan manufacturing turun. Tapi kami tegaskan logistik tetap lancar malah fokus kita ke situ, tak ada pembatasan seperti penumpang," jelas Ira.
Angkutan penumpang pun merosot drastis, seperti diketahui pemerintah memang membatasi pergerakan penumpang demi mencegah mudik. Hanya perjalanan khusus bukan mudik sesuai Surat Edaran Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Nomor 4 Tahun 2020 saja yang boleh ke luar daerah.
Dari data yang disampaikan Ira, kendaraan pribadi turun 44% jumlahnya dibanding tahun sebelumnya. Sejak Maret sampai sekarang hanya ada 220.004 unit kendaraan pribadi saja yang dilayani ASDP, padahal di waktu yang pada tahun sebelumnya mencapai 395.101 unit.
Jumlah penumpang orang pun turun, kalau tahun lalu ASDP bisa melayani hingga 7.310.806 penumpang pada Maret hingga Mei, tahun ini turun 39%. Hanya ada 4.485.546 penumpang saja yang dilayani.
"Biasanya Lebaran itu kita tangani banyak kendaraan pribadi dan penumpang. Cuma karena COVID dan pembatasannya semua turun, kendaraan roda 4 pribadi turun 44%, total penumpang turun 39%," jelas Ira.
(dna/dna)